Tribratanews.polri.go.id - Bali. Staf Ahli Kapolri bidang Komunikasi, Rustika Herlambang, menyatakan penyebaran berita bohong atau hoaks banyak berhasil karena menyentuh hati masyarakat. Hoaks akhirnya menguasai emosi masyarakat yang bahkan kerap berujung korban jiwa.
Menurut
Staf Ahli Kapolri bidang Komunikasi, hoaks akan berhasil apabila bisa membuat sebuah wacana, story, memahami konteks situasi (bawah sadar) masyarakatnya, dan terpenting mampu menyentuh emosi, menyentuh hati masyarakat yang ditujunya.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Berterima Kasih Atas Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
“Kita pernah melakukan riset di tahun 2018-2019 mengenai pemilihan presiden di masyarakat itu karena apa? Nah di beberapa daerah memang pemilihan presiden itu atas suku, atas agama. Nah posisi seperti ini berpotensi untuk dimanfaatkan,” jelasnya di acara Rakernis Humas Polri, Bali, Kamis (2/3/23).
Ditambahkannya, dalam perkembangan hoaks ke depan menuju Pemilu 2024, diprediksi hoaks semakin mengikuti perkembangan, di mana saat ini konten media sosial berbasis video. Sementara, isu hoaks sangat mudah menyebar dengan kondisi literasi masyarakat rendah.
“Hal yang perlu mendapat perhatian adalah ke depan kita akan menghadapi berbagai video palsu, audio palsu yang sangat meyakinkan dan didukung oleh teknologi, sehingga sulit untuk membedakan mana yang asli dan palsu,” tutupnya.
(ay/as/hn/um)