Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Wakil Menteri Dalam Negeri Indonesia, Ribka Haluk, meminta pemerintah daerah (pemda) memberikan atensi. Terhadap pelaksanaan program strategis Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan penyediaan tiga juta rumah.
Ia menegaskan pentingnya pemda memperhatikan target dari dua program tersebut dan menekankan pemda perlu mendukung program tersebut agar target yang dicanangkan dapat tercapai.
"Mohon dipercepat, kami akan mengecek terus,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Senin (30/6/25).
Misalnya, terkait dengan penyediaan tiga juta rumah, ia mengimbau pemda agar segera menerbitkan Peraturan Kepala Daerah tentang Pembebasan Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ia menegaskan penyediaan tiga juta rumah bagi MBR merupakan program hasil terbaik cepat (PHTC) Presiden Prabowo, sehingga perlu menjadi atensi banyak pihak. Ribka juga berharap kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) agar terus menyosialisasikan program tersebut.
“Sehingga sangat kami mengharapkan kerja samanya. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menerangkan berbagai peran penting pemda dalam mendukung pelaksanaan CKG. Ia mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya menyasar para siswa di sekolah agar mengikuti program tersebut.
Ia menyebutkan keterlibatan satuan pendidikan dalam pelaksanaan CKG dimaksudkan agar pelayanannya tidak menumpuk di fasilitas kesehatan (faskes) tertentu seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Dia menyebut pada bulan Juli 2025 sebanyak 53 juta anak usia sekolah di 282.000 sekolah akan menjadi sasaran program CKG.
Budi Gunadi Sadikin, berharap kepala daerah dapat mengeluarkan surat edaran kepada perangkat daerah terkait agar mendukung pelaksanaan CKG di sekolah.
Ia juga mengimbau pemda agar memanfaatkan anggaran kesehatan yang telah disalurkan untuk mendukung program tersebut.
Menurut dia, pelaksanaan CKG di satuan pendidikan juga menjadi momentum untuk merevitalisasi alat kesehatan yang tersedia di sekolah. Sebab pelaksanaan program ini akan memanfaatkan alat kesehatan dari Puskesmas dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan sekolah dalam membangun pemahaman kesehatan sejak usia dini.
"Jadi untuk bisa menciptakan masyarakat yang sehat, itu sejak dini kita harus ajarkan anak-anak bagaimana pola hidup sehat,” jelasnya.
(fa/hn/rs)