Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Wamenkop (Wakil Menteri Koperasi), Farida Farichah, mengungkapkan, angka partisipasi kerja perempuan Indonesia tertinggal jauh dari jumlah partisipasi laki-laki. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan baru mencapai 56,42 persen, sedangkan laki-laki mencapai 84,66 persen.
“Perempuan harus menjadi pelaku aktif pembangunan ekonomi, bukan sekadar penerima manfaat. Kesenjangan ini menunjukkan masih besarnya ruang kebijakan untuk mendorong partisipasi ekonomi perempuan secara lebih optimal," ujarnya, dalam Dialog Interaktif Hari Ibu Bersama Komisi Informasi Pusat, dilansir dari laman RRI, Senin (22/12/25).
Sementara, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, mengatakan, sebanyak 62 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan.
"Hal ini menunjukkan, ada sebuah pergerakan yang terjadi, perempuan bisa memaksimalkan kesempatan dengan baik," ujar Wamendag.
Kementerian Perdagangan, ia memastikan, pemerintah hadir membantu memfasilitasi kondisi tersebut. Pemerintah berupaya melakukan reformasi berbagai kebijakan perdagangan yang melibatkan asosiasi bisnis perempuan.
"Pentingnya pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM perempuan. Pelatihan digital dan kesiapan ekspor dinilai krusial untuk memperluas akses pasar," jelasnya.
Menurutnya, pemerintah berkomitmen memastikan perempuan tidak berjalan sendiri menghadapi tantangan usaha. Ketika perempuan diberi kesempatan dan didampingi, mereka mampu berkontribusi besar bagi ekonomi nasional.
(fa/hn/rs)