Tribratanews.polri.go.id - Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono meminta para penjabat kepada daerah bekerja sama menangani permasalahan yang ada saat ini di masyarakat dan secara khusus menyoroti soal penanganan Covid-19, mafia migas, sampai penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Akhir-akhir ini ada varian baru BA.4 dan BA.5. Ini jadi tantangan bagi kita semua para penjabat gubernur, kemudian wali kota dan bupati, untuk kita bisa mengantisipasi," jelas Wakapolri di kantor Kemendagri, Kamis (16/6/22).
Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat tetap selalu memperhatikan protokol kesehatan. Dia menyebut kebiasaan itu akan menghindarkan masyarakat terjangkit virus Corona dan penyakit lainnya.
"Walaupun ada kebijakan bisa tidak menggunakan masker di luar ruangan, kita menyarankan menyampaikan kepada masyarakat tetap memakai masker. Dan pada acara yang memang mengumpulkan orang, menjaga jarak, masih kita perlu untuk menjaganya," jelas Wakapolri.
Wakapolri mengungkapkan, kondisi pandemi Covid-19 akan berdampak langsung pada kondisi perekonomian di Indonesia. Dia meminta masyarakat bersama-sama mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19. "Kalau pandemi Covid-19 ini bisa kita kendalikan, bahkan pada titik yang terendah, kemudian ekonomi kita bisa berjalan dengan baik, tentunya ini harapan kita semua," jelasnya.
Selain itu, Wakapolri juga meminta para penjabat kepala daerah berkoordinasi agar tidak menimbulkan isu-isu terkait PMK jelang Idul Adha. Menurut dia, isu yang tidak sesuai fakta dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. "Kami mohon perhatian, mendekati Idul Adha, tolong nanti berkoordinasi dengan kanwil agama setempat, dengan para kiai, para ulama, tokoh-tokoh agama Islam terkait dengan hewan-hewan seperti ini," jelasnya.