Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil meringkus terduga anggota kelompok teroris di sejumlah wilayah Sumatera Utara pada Jumat (13/8) hari ini. Demikian informasi tersebut dibenarkan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad Ramadhan.
"Iya benar (Densus amankan terduga teroris di Sumatera Utara)," ujar Kabag Penum saat dikonfirmasi, Jumat (13/8).
Akan tetapi, Kabag Penum belum bisa menyebutkan perihal jumlah terduga teroris yang ditangkap serta jaringan atau kelompok para teroris. Lantaran, Tim Densus 88 masih mendalami terduga para anggota teroris tersebut.
"Belum ya, (jumlah dan kelompok terorisme) Tim sedang bekerja dan terus bekerja," jelas Kabag Penum.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dikabarkan melakukan serangkaian penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut).
Informasi diperoleh Liputan6.com, penangkapan sejumlah terduga teroris tersebut dilakukan Densus 88 di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kota Tanjung Balai.
Di Kota Medan, tepatnya di Jalan Tritura, Gang Neo, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, pada Jumat (13/8/2021) pagi, Densus 88 menangkap seorang pria.
Kepala Lingkungan (Kepling) 11, Kelurahan Suka Maju, Yusnidar mengatakan, pria yang ditangkap di salah satu rumah di Gang Neo bukan warga setempat.
"Dulu istrinya warga saya, tapi sudah pindah karena menikah sama warga Sunggal," kata Yusnidar di Kantor Lurah Suka Maju.
Diakui Yusnidar, ada penggeledahan yang dilakukan oleh petugas. Kemudian petugas menangkap pria yang diketahui sebagai menantu pemilik rumah.
"Infonya, mereka ke sana, menginap karena orang tua istrinya sakit," sebutnya.
Yusnidar mengungkapkan, sesaat sebelum melakukan penggeledahan di rumah tersebut, petugas yang mengaku dari Brimob menelepon dirinya untuk meminta ditemani.
"Saya dipanggil, mereka mau geledah rumah warga. Minta ditemani," ungkapnya.
Menurut Yusnidar, penggeledahan dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelum penggeledah, pria yang diduga terkait aktivitas teroris itu ditangkap saat hendak membeli sarapan.
"Mereka sudah tangkap di luar rumah. Kebetulan yang ditangkap pergi beli sarapan," ujarnya.
Setelah menangkap pria itu, petugas yang berjumlah sekitar 5 hingga 6 orang kemudian melakukan penggeledahan. 1 unit sepeda motor dan telepon genggam dibawa petugas.