Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menginisiasi program desa siap siaga dan sekolah damai guna menangkal paham radikalisme.
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel menyebut, desa siaga adalah program yang bertujuan untuk menciptakan desa yang toleran dan mampu mencegah masuknya ideologi radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
"Desa siap siaga mengedepankan kolaborasi aktif dengan masyarakat dan semua instrumen," ujar Komjen Pol. Rycko, Jumat (8/9/2023).
Baca Juga: Jadi Provokator di Bentrok Rempang Batam, Polisi Tetapkan 7 Tersangka
Saat ini, BNPT telah mengukuhkan pilot project program desa siap siaga di Desa Pelamunan, Kabupaten Serang, Banten. Menurut BNPT, masyarakat Desa Pelamunan sudah dikategorikan tanggap dalam menangkal dan mencegah potensi radikalisme, dan siap menghadapi ancaman ideologi kekerasan.
Ada tiga kriteria desa yang akan menjadi agen perdamaian dan penanggulangan terorisme. Pertama, desa harus mampu menjaga moderasi beragama di lingkungan masyarakatnya.
Kedua, desa harus mampu menjaga kerukunan dan harmonisasi antarmasyarakat. Ketiga, desa siap memastikan menolak semua praktik kekerasan, radikalisme, dan sejenisnya.
Sementara, sekolah damai adalah program untuk menciptakan lingkungan sekolah yang damai dan toleran dalam keberagaman. "Ini jadi upaya pemerintah mencegah terjadinya radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar, yang melibatkan berbagai pihak. Seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar untuk berkolaborasi," tutur Komjen Pol. Rycko.
(ndt/hn/nm)