Tribratanews.polri.go.id. – Surabaya. Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, M.H., beresilaturahmi dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Timur. Dalam pertemuan yang digelar di Lobby Tribrata Lt II Polda Jatim, pihaknya mengajak DMI Jatim untuk membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan menangkal radikalisme.
“Dengan silaturahmi ini, diharapkan dapat menciptakan kerja sama serta sinergi untuk memakmurkan masjid-masjid sekaligus penanganan Covid 19, maupun radikalisme,” ungkap Wakapolda Jatim.
Wakapolda juga mengungkapkan, Polda Jatim dan Jajaran siap bersinergi dan bekerja sama dengan DMI Jatim. Hal ini, lantaran masjid merupakan benteng pertahanan dalam penanganan Covid-19 maupun radikalisme.
“Masjid sebagai benteng pertahanan dalam melawan Covid 19 maupun penanganan radikalisme,” ujar Wakapolda.
Selain itu, menurutnya para Bhabinkamtibmas juga dapat bersinergi dengan pengurus DMI yang ada di desa masing-masing, saling memakmurkan dalam kehidupan ekonomi, sesuai dengan peluang yang ada di wilayah masing-masing.
“Jadi kita saling menggandeng dan berkoordinasi dalam pemberantasan Covid-19 serta radikalisme,” tambah Wakapolda.
Sementara itu, Ketua DMI Jatim KH. M. Roziqi menjelaskan peran takmir masjid dalam menangkal paham radikalisme. Terutama para takmir masjid yang berada di wilayah pelosok pedesaan.
“Kami juga berharap bersama Polda Jatim bisa melakukan pembinaan kepada para takmir masjid di desa. Jangan sampai paham radikalisme berkembang di pedesaan,” paparnya.
Menurutnya, pengetahuan para takmir masjid di pedesaan tentang radikalisme di media sosial sangatlah kurang. Pasalnya, para takmir masjid di pedesaan rata-rata sudah berusia lanjut.
“Masjid kita di seluruh Jatim berjumlah 43 ribu. Jadi yang banyak kan di pedesaan-pedesaan. Kira-kira 70-75 persen di pedesaan,” tutur KH. M. Roziqi.