Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), mendorong para wisatawan untuk menggunakan moda transportasi selain pesawat. Moda transportasi itu seperti kereta api hingga kapal feri untuk berkunjung ke destinasi wisata.
“Tentunya kami mendorong untuk mempromosikan destinasi pariwisatanya dan juga ketibaan ke destinasi tidak melalui penerbangan. Jadi wisatawan bisa menggunakan lewat jalan darat, lewat kendaraan, lewat kereta, misalnya di Batam Bintan itu juga bisa lewat feri gitu ya,” ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Wisnu Sindhutrisno, dilansir dari laman RRI, Jumat (20/9/24).
Dalam keterangannya ia mengatakan terkait harga tiket pesawat yang mahal, pihaknya terus berkoordinasi dalam satuan tugas penurunan harga tiket pesawat. Pasalnya, komponen tiket pesawat ini harus berkoordinasi lintas kementerian/lembaga.
"Komponen tiket pesawat itu lintas kementerian dan lembaga pengaturannya, seperti misalnya harga avtur kemudian komponen pajak. Kami terus melakukan koordinasi setiap bulan untuk bisa dari sisi kewenangan kementeriannya masing-masing," ujarnya.
Selanjutnya ia menyebutkan oleh karena itu ia berharap harga tiket pesawat dapat turun pada semester pertama tahun 2025. Walaupun, lanjut Wisnu, tidak bisa sama seperti harga tiket pesawat ketika sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
"Kami terus bekerja dan kita harapkan semester pertama tahun 2025 itu harga tiket pesawat sudah sesuai kembali, turun. Ini bukan hanya urusan untuk wisata penerbangan itu, tapi hampir semua segi kehidupan manusia mulai dari bisnis sampai dengan kunjungan keluarga," tutupnya.
(fa/hn/nm)