Tribratanews.polri.go.id - Tahun 2023 secara dikategorikan sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah sejak pencatatan suhu dilakukan pada sekitar tahun 1850-an.
Pengakuan tahun terpanas tersebut dinobatkan oleh layanan pemantau perubahan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), pada Selasa (9/1/24).
Pada tahun 2023, suhu rata-rata global mencapai 14,98 derajat celsius, hampir mendekati ambang batas kenaikan suhu 1,5 derajat celsius yang disepakati dalam Perjanjian Paris. Rata-rata suhu sepanjang 2023 lebih tinggi 0,17 derajat celsius dibandingkan rekor tahun terpanas sebelumnya yang terjadi pada 2016.
Suhu pada 2023 juga lebih hangat 0,60 derajat celsius dibandingkan tahun 1991-2020 dan 1,48 derajat celsius lebih hangat dibandingkan tingkat suhu pra-industri pada 1850-1900.
Wakil Direktur C3S, Samantha Burgess, menjelaskan, 2023 adalah tahun yang luar biasa dengan rekor suhu panas selama berbulan-bulan layaknya domino.
"Suhu pada tahun 2023 kemungkinan besar melebihi suhu pada periode mana pun setidaknya dalam 100.000 tahun terakhir," jelasnya, dilansir dari kompas.
Baca Juga: Korlantas Polri Asistensi Rekayasa Lalu Lintas di Polda Bali
Sementara itu, Direktur C3S, Carlo Buontempo, menjelaskan, pada tahun 2023 menjadi saksi betapa jauh manusia menyebabkan perubahan iklim di Bumi.
"Hal ini mempunyai konsekuensi besar terhadap Perjanjian Paris dan seluruh upaya umat manusia, jika kita ingin berhasil mengelola portofolio risiko iklim, kita perlu segera melakukan dekarbonisasi perekonomian kita sambil menggunakan data dan pengetahuan iklim untuk mempersiapkan masa depan," jelas Direktur C3S.
Tahun 2023 menandai pertama kalinya setiap hari dalam setahun telah melampaui 1 derajat celsius di atas tingkat pra-industri pada 1850-1900. Hampir 50 hari-hari sepanjang 2023 bersuhu lebih dari 1,5 derajat celsius dibandingkan suhu pada tahun 1850-1900.
Suhu udara rata-rata sepanjang 2023 merupakan suhu terpanas yang pernah tercatat, atau mendekati suhu terpanas, di sebagian besar cekungan samudra dan benua kecuali Australia.
Setiap bulan dari Juni hingga Desember pada 2023 lebih hangat dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Juli dan Agustus 2023 adalah dua bulan terpanas yang pernah tercatat. Musim panas pada Juni-Agustus juga merupakan musim terpanas yang pernah tercatat.
(ek/hn/nm)