Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Rumah Politik Indonesia merilis survei terkait kinerja lembaga penegak hukum di Indonesia dengan hasil menempatkan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sebagai salah satu lembaga penegak hukum terbaik di Indonesia karena paling dipercaya publik.
Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan hasil survei itu menjadi kabar gembira bagi Polri lantaran korps baju cokelat itu mulai mendapatkan tempat di hati publik dengan berbagai gebrakan dan prestasi, sehingga citra tersebut harus dipertahankan Polri dengan terus menggenjot kinerja mereka.
"Mengenai kepolisian, saya kira ini bagian dari polisi presisi yang harus terus dilanjutkan oleh internal kepolisian supaya mereka betul-betul bisa mendapatkan perhatian dari masyarakat dan tempat di hati masyarakat," ujar Direktur Fernando, Kamis (28/8/2025).
Ia mengatakan survei Rumah Politik Indonesia menunjukkan Polri menjadi lembaga nomor satu dengan kinerja paling mentereng dibanding lembaga penegak hukum lainnya, yakni dengan persentase 20,11 persen.
Berikutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar 20,9 persen, yang disusul Kejaksaan Agung (Kejagung) sebesar 20,5 persen.
Sementara dua lembaga lain di urutan terbawah, yaitu pengadilan dan Mahkamah Konstitusi (MK), dengan masing-masing memperoleh persentase 18,51 persen dan 17,21 persen.
Survei yang berlangsung di 34 provinsi pada 22-26 Agustus 2025 tersebut melibatkan 1.525 orang yang berasal dari berbagai latar belakang.
Selain kinerja secara umum, Polri juga menjadi salah satu lembaga yang paling dipercaya publik dalam penegakan kejahatan siber dan kriminalitas baru dengan persentase 22,35 persen.
Disebutkan bahwa lembaga tersebut bersaing ketat dengan Kejagung yang berada di urutan kedua dengan 22,32 persen, kemudian KPK sebanyak 22,29 persen responden, MK sebanyak 19,75 persen, dan pengadilan dengan persentase sebesar 12,57 persen.
Tak sampai di situ, Polri juga menjadi salah satu lembaga terbaik dalam reformasi peradilan dengan persentase sebesar 20,6 persen setelah Kejagung sebesar 20,9 persen, yang disusul KPK sebesar 20,4 persen, MK sebesar 16,21 persen, dan pengadilan sebesar 9,52 persen.
Kemudian untuk penilaian publik mengenai lembaga penegak hukum yang paling memiliki kinerja terbaik dalam hal khusus, yaitu pemberantasan korupsi, kata dia, sebanyak 21,23 persen responden menilai KPK yang paling memiliki kinerja terbaik.
Lalu, diikuti dengan Polri yang memiliki selisih tipis sebesar 21,2 persen, sebanyak 21,17 persen responden menilai Kejagung, MK sebanyak 19,21 persen, dan Pengadilan dengan persentase sebesar 17,03 persen.
(ndt/hn/rs)