Tribratanews.polri.go.id – Surabaya. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polrestabes Surabaya mampu melayani sebanyak 3.119 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 16 sekolah di wilayah Kecamatan Krembangan, Surabaya.
Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Kota Besar Surabaya, Inge Luthfie, selaku pengelola SPPG Polrestabes Surabaya, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa.
“Mulai dari pemilihan bahan, proses awal hingga tahap memasak, kami selalu berusaha menggunakan bahan baku terbaik,” ujarnya di Surabaya, Kamis (02/10/2025).
Inge menjelaskan bahwa SPPG juga memberdayakan masyarakat sekitar yang telah melalui proses seleksi dan memiliki pengalaman di bidang pengolahan makanan.
“Harapannya, makanan yang dihasilkan dari SPPG Polrestabes Surabaya benar-benar bergizi dan layak dikonsumsi oleh anak-anak,” tambahnya.
Penyedia bahan baku kering SPPG, Sugeng, mengatakan bahwa keberadaan SPPG membawa dampak positif secara ekonomi bagi pelaku usaha lokal. “Kami sebagai pemasok bahan seperti tepung, beras, dan bumbu sangat merasakan manfaat dari adanya SPPG ini. Kebutuhan yang berkelanjutan setiap hari membuat roda ekonomi bergerak,” ujarnya.
Menurut Sugeng, program MBG juga mendorong peningkatan daya beli masyarakat. “Ini memang tujuan utama program ini, agar ekonomi kerakyatan bisa menggeliat,” katanya.
Sementara itu, salah satu juru masak SPPG, Nur Fauzi, mengaku bersyukur karena dapat kembali bekerja di bidang produksi makanan melalui program ini.
“Dengan adanya SPPG ini, saya bisa memberikan nafkah kepada keluarga. Setiap hari saya mulai memasak pukul 01.00 WIB hingga sekitar pukul 12.00 WIB. Saya bangga karena hasil masakan kami bisa dinikmati para siswa,” ujarnya.
Nur Fauzi menambahkan bahwa program MBG memiliki tujuan mulia untuk meningkatkan kesehatan generasi muda Indonesia. “Kami merasa bangga dengan tujuan MBG ini, yakni menyehatkan anak-anak bangsa,” katanya.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah serta memberdayakan ekonomi masyarakat melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk kepolisian, pemerintah daerah, dan pelaku usaha lokal.
(ndt/hn/rs)