Simak Beberapa Wilayah Yang Terdampak Siklon Tropis Bakung

15 December 2025 - 16:05 WIB
RRI

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), keluarkan imbauan peringatan dini cuaca. Peringatan ini, dipicu pengaruh Siklon Tropis Bakung, Bibit Siklon Tropis, serta dinamika atmosfer, Minggu (14/12/25).

Kondisi itu, meningkatkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sejumlah wilayah Indonesia. Pernyataan tegas ini, diungkapkan oleh Prakirawan Cuaca BMKG, Wahyu Anissa.

"Siklon Tropis Bakung berada di Samudera Hindia barat daya Lampung, siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 55 knot. Dengan tekanan udara minimum 988 hektopaskal, bergerak ke arah barat daya," ujar, Prakirawan Cuaca BMKG, dilansir dari laman RRI.

Dalam kesempatannya, ia mengungkapkan bahwa, dalam 48 hingga 72 jam ke depan, siklon tersebut berpotensi meningkat menjadi siklon tropis kategori dua. Peningkatan intensitas tersebut, dapat memicu kecepatan angin lebih dari 25 knot.

"Pembentukan 'low' level jet. Serta daerah pelambatan kecepatan angin atau konvergensi di sekitar Samudera Hindia barat daya Lampung dan area sekitarnya,” jelasnya.

BMKG juga memantau, Bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia selatan Jawa Timur. Bibit siklon ini, memiliki kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1006 hektopaskal.

"Siklon bergerak ke arah barat daya dengan peluang berkembang menjadi siklon tropis 48–72 jam ke depan masih tergolong rendah. Siklon ini berpotensi membentuk daerah konvergensi memanjang dari Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.

Selain itu, BMKG mengamati potensi pembentukan low pressure area di perairan barat daya Papua Selatan. Kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku dan Papua Selatan.

Sirkulasi siklonik diprakirakan terbentuk di Samudera Hindia barat Aceh, memicu konvergensi memanjang dari perairan utara hingga barat Aceh. Berikut daerah konvergensi dan pertemuan angin lainnya yang terpantau meluas:

- Laut Cina Selatan hingga Kepulauan Riau

- Selat Karimata hingga perairan selatan Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara hingga Kalimantan Tengah

- Nusa Tenggara Timur hingga Laut Banda

- Maluku hingga perairan selatan Papua Barat Daya

- Papua Barat hingga Papua

- Bengkulu hingga Lampung

- Selat Makassar hingga perairan selatan Sulawesi Selatan

- Samudera Pasifik barat laut Papua hingga perairan timur Maluku Utara

- Kondisi atmosfer tersebut berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, bibit siklon, low pressure area, serta sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi.

BMKG mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir. Berikut wilayah yang harus meningkatkan kewaaspadaan:

- Aceh

- Sumatra Utara

- Riau

- Kepulauan Bangka Belitung

- Bengkulu

- Sumatra Selatan

- Lampung

- Banten

- Jawa Timur

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Sulawesi Barat

- Maluku

- Papua Selatan

Masyarakat di wilayah rawan bencana hidrometeorologi juga diminta waspada terhadap potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. BMKG mengingatkan agar masyarakat terus memantau pembaruan informasi cuaca resmi.

(fa/hn/rs)

Share this post

Sign in to leave a comment