Tribratanews.polri.go.id - Badung. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memimpin gala dinner bagi pemimpin negara dan delegasi peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (10/10/2023).
Presiden memberikan sambutan kepada seluruh delegasi yang hadir di Bali. "Selamat datang di Bali dan selamat datang di Indonesia untuk menghadiri gala dinner pertemuan tingkat tinggi pertama KTT AIS Forum," ujar Presiden Joko Widodo.
Menurut Presiden, KTT AIS Forum dilaksanakan untuk mempererat kerja sama antar negara pulau dan kepulauan. Negara-negara kepulauan tersebut memiliki kesamaan, yakni hidup berdampingan dengan laut.
"Penyebabnya, laut adalah kehidupan kita, lautan merupakan kesatuan manusia dan lautan menyediakan banyak sumber daya yang harus kita kelola secara bertanggung jawab. Oleh karena itu, maka izinkan kami untuk menyambut kalian melalui upaya persahabatan dari kami, selamat menikmati malam ini. Terima kasih," tambahnya.
Hidangan yang disajikan adalah variasi dari ragam masakan tradisional Nusantara, yang diracik ulang oleh Chef Vindex Tengker dan Chef Made Putra. Keanekaragaman kekayaan alam, terutama hasil laut Indonesia, dihidangkan di meja makan, menyesuaikan dengan tema KTT AIS Forum 2023: “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for our Ocean and our Future.”
Apa saja menunya? Yang pertama adalah urapan tempe atau tempe bacem dari Yogyakarta, kemudian Selada Udang Andaliman. Andaliman adalah rempah pedas khas Sumatera Utara. Dua menu tersebut disajikan sebagai hidangan pembuka bersama Sup Tomat Serai Nusa Dua. Yang disebut terakhir ini adalah racikan khusus sup tomat dengan aroma serai yang diberi potongan alpukat, dan disajikan dengan krim santan.
Hidangan utama ada tiga macam. Yang pertama adalah Daging Sapi Base Genep yang diolah dari wagyu dengan bumbu rempah Bali, lengkap dengan sayur lawar khas Bali sebagai side dish.
Menu kedua adalah Gulai Udang Karang, yaitu olahan lobster dengan kuah gulai khas Aceh, disajikan bersama asparagus dan jamur. Penampakannya saja sudah sangat menggiurkan. Kemudian yang ketiga adalah Polenta Terung Mapui. Polenta adalah olahan dari tepung jagung. Kali ini, ia akan hadir ditemani terung panggang, dilengkapi saus merah khas Kalimantan.
Untuk hidangan penutup, para chef menyiapkan menu khas Sulawesi Utara, berupa Puding Kelapa Muda. Selain itu, ada juga Bunaken Coral, yaitu kue kelapa pandan yang dihiasi aneka buah.
Baca Juga: AIS Forum Bangun Era Baru Pertumbuhan Ekonomi Biru Berkelanjutan
Penyempurna Cecap
Tentu saja, gala dinner tidak akan lengkap tanpa sajian hiburan. Selain indra perasa, tentu saja secara visual para tamu juga akan dimanjakan dengan aneka gerak dan lagu. Para tamu tentu harus tahu bahwa untuk urusan ragam budaya, Indonesia juga juara.
Para penyanyi dan penari ternama akan tampil membawakan empat tema untuk hiburan acara makan malam kali ini. Seru sekali!
Tema pertama adalah Collaboration and Innovation through Challenges. Tema ini menggambarkan kekuatan negara-negara pulau dan kepulauan berjuang dan bertahan melewati semua tantangan. Kekuatan itu adalah hasil kolaborasi yang diadaptasi melalui inovasi. Yuni Shara, membuka sekuel dengan lagu Serasa.
Tema kedua, Archipelagic Countries’ Richness in Culture, Unity in Diversity. Pertunjukkan ini semacam merayakan kekayaan alam dan budaya dari negara kepulauan. Rangkaian lima lagu dari Papua, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera akan ditampilkan oleh penyanyi Indonesia.
Love Our Ocean menjadi tema ketiga yang akan ditampilkan dalam sajian hiburan pendamping makan malam. Pertunjukan merupakan ungkapan syukur atas kekayaan laut, sekaligus bentuk komitmen kuat untuk melestarikan sumber daya laut bagi generasi berikutnya. Penampil akan menyanyikan lagu yang dijamin mengingatkan para tamu akan suasana laut tropis.
Prosperous Future menjadi tema penutup rangkaian acara hiburan. Tema ini menggambarkan harapan dan aspirasi dari negara-negara pulau dan kepulauan untuk bekerja sama mencapai tujuan kemakmuran bersama. Lagu-lagu rancak yang mengundang goyang akan tampil di sekuel ini.
Sajian makan malam yang disempurnakan dengan hiburan yang menawan tentu saja punya tujuan panjang. Dengan menampilkan keindahan, diharapkan para tamu akan singgah lagi dan tinggal lebih lama di Indonesia. Bukan harapan kosong juga jika kita ingin mereka mempromosikan kekayaan Indonesia ke seluruh dunia.
(ta/hn/nm)