Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Presiden RI Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas bahan pangan yakni beras, jagung, dan gula di Kantor Presiden, Senin (9/10/23).
Ia sebelumnya sudah memerintahkan jajaran agar memperbanyak pasokan komoditas beras ke pasar domestik. Ini sebagai strategi untuk menekan harga jual di tingkat konsumen yang terimbas mahalnya harga gabah.
Baca Juga: Menko Mahfud MD Khawatir Potensi Transaksional di Pemilu 2024 Imbas Pendapatan Rendah
"Petaninya senang harga gabah mahal, harga gabahnya Rp7.300, ada yang Rp7.400, Rp7.500, sampai Rp7.600 (per kilogram). Kalau petaninya senang, ini yang enggak senang pembeli berasnya," ujar Presiden Jokowi melalui siaran pers, Senin (9/10/23).
Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2023 merilis harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp6.415 per kilogram. Harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp7.386 per kilogram, dan Gabah Luar Kualitas (GLK) Rp6.043 per kilogram.
Menurut Presiden Jokowi, mahalnya harga gabah saat ini berkontribusi pada kenaikan harga beras di pasar domestik. Sehingga, hal itu perlu diantisipasi.
(ndt/pr/nm)