PPKM Secara Micro Diberlakukan, Polda Jatim Targetkan 7.043 KTS Dalam 100 Hari Kedepan

9 February 2021 - 12:15 WIB
Tribratanews.polri.go.idSurabaya. Forkopimda Jawa Timur, yang terdiri dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, menggelar rapat koordinasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin malam (08/02/21).

Rapat koordinasi PPKM Mikro ini dihadiri oleh satgas Covid-19 Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim serta Pejabat Utama Kodam V Brawijaya.
Selain itu, rapat PPKM Mikro ini juga di ikuti oleh Forkopimda Kabupaten, Kota di Jawa Timur secara virtual. Mereka berkesempatan menyampaikan permasalahan atau penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Seperti yang di sampaikan oleh perwakilan Bupati, dan Walikota yang mengikuti PPKM Mikro, dalam tanggapannya secara virtual mereka mengatakan siap untuk melakukan PPKM Mikro di daerahnya masing-masing.
Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PPKM Mikro ini akan dilakukan pada tanggal 9 sampai dengan 22 Februari, yang berbasis pada RT / RW, dan Poskonya ada di Desa.

Untuk pemetaan yang telah dilakukan oleh Polda Jatim, untuk RT ada 210 yang masuk kategori zona merah, untuk orange ada 1.245, Kuning 10.023, dan zona hijau sebanyak 81.730 yang tersebar di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur.

Kapolda Jawa Timur juga secara penuh mendukung upaya penekanan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, dengan Pemberlakuan PPKM berskala mikro, dan melakukan upaya pemetaan zonasi di daerah dengan skenario pengendaliannya.

Selanjutnya, juga melakukan optimalisasi Kampung Tangguh Semeru (KTS) yang sudah terbentu sebanyak 3.449 yang sebelumnya hanya 2.906, dan rencana minggu depan akan menambah 2.104 kampung tangguh, jika dihitung dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu minggu akan menambah 50 sampai dengan 100 KTS. Sehingga dalam satu minggu akan terbentuk 5.603 KTS di Jatim.

“Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19, sedangkan dalam 100 hari dari tiga bulan sekarang akan menjadi 7.043 KTS, selain optimalisasi, kami juga akan memberikan edukasi, karena Jawa Timur berbasis islam kultural, sehingga kami menindak lanjuti arahan dari bapak mentri agama, untuk bekerja sama dalam mensosialisasikan protokol kesehatan melalui kegiatan agama, khususnya di hari Jumat,” Paparnya Kapolda Jawa Timur dalam Rapat.

Selain itu, kapolda juga menambahkan, untuk berpartisipasi dengan tokoh berpengaruh, tokoh formal, atau Informal. Kemudian dengan komunitas dan organisasi, serta mendorong jajaran untuk menggunakan sarana budaya dalam menyampaikan misi atau pesan terkait dengan protokol kesehatan dan 3M, lalu pemasangan banner indor juga telah dilakukan dilokasi atau titik strategis.

“Selain strategi preemtif kami juga melakukan strategi preventif dengan pembagian masker, dan strategi penindakan hukum dengan melakukan operasi yustisi, dengan bekerja sama dengan TNI dan Satpol PP. Tentunya akan melaksanakan PPKM dengan penerapan RT yaitu Merah, Orange yang menjadi utama kami.” Jelasnya Irjen Pol Nico Afinta.
Tak hanya itu, program donor Plasma Darah Konvalesen yang dilakukan oleh personil juga sudah dilakukan, dan kapolda juga sudah lakukan pengecekan secara langsung.

“Kami akan berkoordinasi terus dengan dokter Joni, Kabid Dokes Kami, dengan PMI sehingga darah anggota yang lulusan universitas Covid-19 bisa menyerahkan darahnya kepada PMI.” Pungkasnya Putra daerah, berpangkat Jendral Polisi Bintang dua itu.

Polda Jatim juga sudah menyiapkan Rumah sakit Polri yang tersebar diseluruh jajaran di Jawa Timur, dan dapat digunakan untuk masyarakat. Selanjutnya untuk pelaksanaan 3M dan vaksinasi menjadi bagian penting serta pengawasan zonasi juga menjadi atensi bersama.

Share this post

Sign in to leave a comment