Sesuai Arahan Presiden, Bapanas Salurkan SPHP Jagung 2025 Untuk Peternak

24 September 2025 - 20:53 WIB
RRI

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Bapanas (Badan Pangan Nasional), meluncurkan program penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung 2025. Program ini menyasar peternak layer mandiri skala mikro, kecil, dan menengah.

Kepala Bapanas, H. Arief Prasetyo Adi, ST, MT, Ph.D., mengatakan langkah ini sesuai arahan Presiden Prabowo. Pemerintah diminta menjaga harga jagung demi melindungi petani dan peternak.

Sebanyak 52.400 ton jagung siap disalurkan untuk peternak layer. Anggaran Rp78 miliar disiapkan agar distribusi berjalan lancar hingga akhir tahun.

"Intinya hari ini sudah bisa dimulai stabilisasi pasokan harga pangan, kalau biasanya beras, hari ini ada jagung, jagung ini ready stock dan siap didistribusikan 52.400 ton, anggaran yang disiapkan Badan Pangan Nasional Rp78 miliar jadi gak usah khawatir peternak mandiri," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Rabu (24/9/25).

Harga jagung di tingkat petani kini ditetapkan Rp5.500 per kilogram. Biaya distribusi, pengeringan, dan pengolahan ditanggung pemerintah melalui Bulog.

Dalam kesempatannya ia menegaskan program ini juga mendukung kestabilan produksi pangan nasional. Cadangan jagung Bulog sebanyak 70.000 ton disiapkan bila terjadi gangguan pasokan.

Menurutnya, petani dan peternak adalah mitra strategis pemerintah. Melalui SPHP Jagung 2025, kesejahteraan mereka diharapkan terus meningkat.

Ketua Umum Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (KPUS) Kendal, Suwardi, menyampaikan terima kasih atas hadirnya program Cadagan Jagung Pemerintah (CJP). Ia menilai program ini datang pada waktu yang tepat.

Menurutnya, pasokan jagung saat ini berkurang dan harga cukup tinggi. Kehadiran CJP diyakini membantu menstabilkan kebutuhan para peternak.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas program CJP yang akan dikeluarkan ini adalah momen datang dalam posisi yang tepat karena apa kebetulan untuk suplai juga agak berkurang, harganya agak tinggi," jelasnya.

Selanjutnya, ia juga menegaskan program ini tidak akan merugikan petani. Sebaliknya, kebijakan tersebut tetap melindungi petani dan peternak.

Ia menyebut harga acuan pembelian Rp5.500 sudah diterima petani. Dengan begitu, keseimbangan antara petani dan peternak bisa terjaga.

Ia juga berharap Bulog dapat menyiapkan stok sesuai kebutuhan. Program ini juga akan menyalurkan jagung berdasarkan daftar peternak yang resmi terdaftar.

KPUS Kendal, Suwardi, menekankan pentingnya peternak patuh aturan pemerintah. Identitas peternak harus jelas, mulai alamat hingga nomor identitas pribadi.

"Kedatangan CJP ini adalah untuk menstabilkan kebutuhan para peternak karena kemarin petani sudah diberikan ruang dengan adanya HAP yang ditetapkan Bapanas harga Rp5.500 itu betul-betul diterima oleh petani jadi antara petani, peternak adalah satu kesatuan yang sama," jelasnya.

(fa/hn/rs)

Share this post

Sign in to leave a comment