Sejarah Tari Muang Sangkal

19 May 2022 - 19:34 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Tari Muang Sangkal merupakan salah satu kesenian khususnya seni tari yang populer dan menjadi ikon di Pulau Madura. Tari Muang Sangkal yang berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura adalah tarian yang dilakukan untuk ritual tolak bala atau menjauhkan dari bahaya. Kamis, (19/5/22).

Tari Muang Sangkal merupakan kesenian yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Sumenep, Pulau Madura. Secara harfiah muang artinya membuang sangkal petaka. Artinya tarian tersebut dilakukan untuk membuang petaka yang ada dalam diri seseorang. Tari Muang Sangkal sekarang ini telah terjadi pengembangan di daerah Madura.

1. Asal usul tari Muang Sangkal

Tari Muang Sangkal lahir dilatar belakangi oleh kepedulian seorang seniman Sumenep bernama Taufiqurrachman terhadap kekayaan yang dimiliki Pulau Madura.

Sejak munculnya tari Muang Sangkal hingga sekarang, sudah melekat sebagai salah satu ikon budaya yang ada di Kabupaten Sumenep.

Kemunculan tari Muang Sangkal tidak terpisahkan dari Keraton Sumenep. Keberadaan Keraton Sumenep telah melahirkan tradisi budaya, baik terkait dengan upacara adat maupun kesenian.

2. Ciri khas tari Muang Sangkal

Gerakan tari muang sangkal tidak jauh berbeda dengan tarian pada umumnya. Gerakan tari muang sangkal dasarnya gerak-gerak Keraton Sumenep yang bertitik tolak tari gaya Yogyakarta yang dipadukan dengan gerak-gerak ciptaan yang tidak menyimpang dari nafas dan ciri-ciri Keraton Sumenep.

Namun, ada beberapa yang menjadi ciri khas, yaitu penarinya harus ganjil, dalam keadaan suci atau perawan serta tidak sedang datang bulan.

Busana yang dipakai dalam tari Muang Sangkal adalah dodot legha. Ketika menari memegang cemong (mangkok kuningan) yang berisi beras kuning dan aneka kembang (bunga), seperti kembang melati dan mawar atau daun pandan.

3. Fungsi tari Muang Sangkal

- Sebagai cerminan dan legimitasi tatanan sosial

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tari Muang Sangkal hanya kaum perempuan saja yang boleh menarikan dengan jumlah ganjil.

Di mana terdiri dari gadis-gadis remaja yang berparas cantik dan gemulai, dan akan berhenti menjadi penari ketika sudah menikah.

- Sebagai wahana ritus yang bersifat religius

Tari Muang sangkal suatu tarian yang bersifat sakral dan agamis yang mengungkapkan suatu doa agar diberikan keselamatan.

- Sebagai hiburan sosial

Tari Muang Sangkal semula sebagai seni tari di dalam lingkungan keraton untuk membuang balak dan mengandung doa.

4. Makna tari Muang Sangkal

Dibalikan gerakan tari Muang Sangkal memiliki makna simbolis. Di mana saat penari menabur beras kuning ketika menjamu kedatangan tamu agung di Pendopo Keraton Sumenep, atau saat acara resepsi perkawinan.

Penaburan beras kuning sebagai simbol ungkapan doa memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tamu yang datang diberi keselamatan dan terhindar dari bahaya. Acara yang diselenggarakan pun berjalan lancar dan sukses.

Saat acara resepsi pernikahan agar prosesi pernikahan berjalan lancar dan mempelai berdua dalam menjalani hidupu rumah tangga berjalan langgeng.

Selain itu, dari segi gerakan yang halus dan luwes serta anggun menunjukkan sikap adhep asor. Di mana dapat membentuk karakter penarinya halus dan lembut serta luwes.

Share this post

Sign in to leave a comment