Polisi Jelaskan Mekanisme dan Jenis Bom di SMAN 72 Jakarta

12 November 2025 - 05:38 WIB
Dokumentasi TBN

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Polda Metro Jaya menjelaskan bom rakitan yang dibuat oleh anak berkonflik hukum dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. Total ada tujuh bom rakitan yang ditemukan dalam peristiwa ini.

Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, mengatakan bahwa dari tujuh bom rakitan itu, tiga diantaranya belum meledak. Lokasi kejadiannya pun terdiri dari Masjid dan area taman baca sekolah atau bank sampah.

"Jadi dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ujar Kombes Pol. Henik di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/25).

Ia menjelaskan, bom rakitan itu memiliki inisiator elektrik, receiver dengan daya enam volt, bahan peledak yang mengandung potasium klorat. Bom rakitan ini, ujar Kombes Pol. Henik, memiliki bungkus yang berbeda.

Dirinci Kombes Pol. Henik, di lokasi pertama, ada dua bom rakitan yang dibungkus dengan jerigen plastik. Anak berkonflik hukum ini meledakan bom dari tempat bank sampah menggunakan remot kontrol.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote," jelas Kombes Pol. Henik.

Kemudian, di lokasi kedua terdapat lima bom, di mana empat berada di bank sampah dengan dibungkus kaleng minuman. Sementara itu, satu bom dibungkus dengan pipa besi.

Selanjutnya, untuk bom di lokasi Bank Sampah dan Taman Baca memakai mekanisme sumbu api memakai pemantik langsung oleh pelaku.

"Jadi kalau tidak dibakar ya bom itu tidak meledak. Namun yang dua itu dibakar oleh terduga pelaku. Kemudian explosifnya sama, menggunakan potassium chloride," ungkapnya.


(ay/hn/rs)

Share this post

Sign in to leave a comment