Pengamat Apresiasi Langkah Kapolri Tingkatkan Efektivitas Penindakan TPPO

6 June 2023 - 16:15 WIB
Foto: Dok. Polri

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan efektivitas penindakan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Langkah cepat dan terstruktur dari Kapolri ini patut kita apresiasi dan diharapkan dapat dilaksanakan dan dikontrol dalam implementasinya,” ujar Ngasiman, dikutip dari ANTARA, pada Selasa (6/6/2023).

Sebelumnya, Ngasiman menjelaskan Presiden Jokowi telah merestrukturisasi satuan tugas tim TPPO untuk meningkatkan efektivitasnya.

Kapolri, dalam hal ini ditunjuk selaku ketua harian, memerintahkan Divisi Hubungan Internasional Polri untuk bekerja sama dengan negara-negara lain mengungkap tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Dalam pandangan Ngasiman, target presiden cukup jelas dalam hal ini, yaitu menghilangkan para pihak yang mendukung atau menjadi penyokong terhadap penjahat TPPO.

Oleh karenanya, TNI dan Polri harus menyisir siapa saja pihak-pihak yang mendukung dari hulu sampai hilir, dan dari institusi mana pun.

Baca Juga:  Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Menurut catatan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pekerja migran Indonesia sebanyak 9 juta orang. Lebih dari separuhnya merupakan ilegal.

Hingga 2023, sebanyak 94 ribu orang lebih dideportasi. Delapan ribu di antaranya dideportasi nonprosedural.

“Situasi ini memprihatinkan bagi kita semua,” terang Ngasiman.

Secara umum, modus operandi TPPO di lapangan berupa penyalahgunaan visa, pekerjaan tidak sesuai dan eksploitatif, jeratan hutang, rekrutmen resmi tapi penempatan kerja ilegal, dan pembayaran ke agen untuk pekerjaan yang seharusnya tidak membayar.

Dengan demikian, penyelesaian TPPO harus dilakukan dari hulu hingga hilir, yaitu dari proses rekrutmen sampe pemulangan pekerja ke Tanah Air.

Bagi Ngasiman, hal krusial lain yang perlu dikembangkan oleh Polri adalah bagaimana meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam menangani persoalan ini. Sebab, tanpa dukungan publik luas, isu TPPO ini akan sulit untuk diatasi dan ditanggulangi.

(ndt/pr/um)

Share this post

Sign in to leave a comment