Menteri Arifatul Choiri Fauzi Sebut Pihaknya Kawal Kekerasan Anak di Makassar dan Riau

2 June 2025 - 18:30 WIB
RRI

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si., menyampaikan duka cita atas meninggalnya dua anak korban kekerasan. Kasus kekerasan terhadap dua anak ini terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan dan Indragiri Hulu.

Dalam keterangannya ia menegaskan, negara akan hadir mendampingi keluarga korban serta memberi efek jera bagi pelaku yang masih berusia anak. Mewujudkan lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan dan menjamin hak pada Anak Berhadapan Hukum dalam sistem peradilan pidana anak.

“Kami dari jajaran Kemen PPPA menyampaikan turut berduka cita atas kasus kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Komitmen kami jelas mendampingi keluarga korban untuk mendapatkan keadilan, serta memastikan seluruh hak anak dipenuhi sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Senin (2/6/25).

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah cepat dalam mengawal kedua kasus. Koordinasi telah dilaksanakan dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat.

“KemenPPPA akan terus berkoordinasi dengan UPTD untuk mengawal kedua kasus ini. Kami akan melakukan asesmen psikologis bagi pelaku dengan melibatkan psikolog atau konselor anak untuk menggali permasalahannya, dan melibatkan pihak keluarga juga sekolah," jelasnya.

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa penanganan secara hukum bagi pelaku yang berusia anak akan mempertimbangkan prinsip keadilan restoratif. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan keadilan bagi korban.

Ia juga mendorong mendorong lingkungan satuan pendidikan ramah anak. Melalui adanya mekanisme pencegahan dan penanganan kasus ketika terjadi kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.

“Peran tenaga pendidik di lingkungan satuan pendidikan memainkan peran sangat penting dalam penguatan karakter peserta didik. Peran tenaga pendidik dan kependidikan penting dalam merangkul peserta didik agar merasa nyaman untuk melakukan konseling atau sekedar bercerita,” tutupnya.

(fa/hn/rs)

Share this post

Sign in to leave a comment