Tribratanews.polri.go.id - Jakarta – Sebagai bagian dari upaya pencegahan dini terhadap penyebaran paham radikal berbasis sentimen keagamaan di kalangan pekerja migran, Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri (DITCEGAH KERMA) bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Wawasan Kebangsaan (SOSBANG) kepada calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, pada 16 hingga 18 Juni 2025, bertempat di Aula Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DKI Jakarta, Ciracas, Jakarta Timur.
Sebanyak 302 calon PMI mengikuti sosialisasi tersebut. Peserta terbagi ke dalam tiga kelas berdasarkan negara tujuan: Kelas A sebanyak 134 orang yang akan diberangkatkan ke Taiwan; Kelas B sebanyak 31 orang tujuan Singapura dan Taiwan; serta Kelas C sebanyak 137 orang tujuan Malaysia, Hongkong, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Slovakia, Singapura, Kuwait, Turki, Brunei, dan Taiwan.
Tim dari DITCEGAH KERMA memberikan materi terkait pencegahan ideologi radikal, intoleran, dan ekstrem (IRET), serta memperkenalkan konsep vaksinasi ideologis untuk memperkuat daya tangkal para PMI sebelum mereka berangkat ke luar negeri.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan contoh kasus nyata pekerja migran yang terpapar jaringan radikal agar mereka dapat mengenali pola perekrutan yang biasa dilakukan, termasuk melalui media sosial dan komunitas informal di negara tujuan.
“Kami ingin para PMI mampu membentengi diri sejak awal dengan pemahaman yang kuat atas Empat Konsensus Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas perwakilan dari DITCEGAH KERMA.
Kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan sambutan positif dari para peserta. Seluruh calon PMI menyatakan kesiapan mereka untuk menjadi Duta Pencegahan di lingkungan kerja dan komunitas masing-masing di luar negeri.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan nonfisik bagi PMI, tidak hanya dari kekerasan dan eksploitasi, tetapi juga dari infiltrasi ideologi yang mengancam kedaulatan bangsa dari luar negeri.
(ta/hn/rs)