Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. 58 sampel DNA dari keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY-182, 56 kantong jenazah dan 8 kantong property telah diterima oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., mengatakan bahwa akan dilakukan kegiatan di antemortem dan postmortem. Apabila data-data itu telah lengkap akan dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan data tersebut sehingga korban kecelakaan Sriwijaya Air bisa teridentifikasi.
Jenderal bintang satu tersebut mengatakan hingga saat ini belum ada lagi penumpang lainnya yang berhasil diidentifikasi. Pada Senin kemarin, tim DVI berhasil mengidentifikasi korban pertama yakni salah satu kru kabin atas nama Okky Bisma. Namun, keluarga Okky masih menunggu bila ditemukan bagian tubuh lainnya dari korban sebelum jenazah diambil pihak keluarga.
Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Soekarno-Hatta setelah melewati ketinggian 11.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Pontianak, Kalimantan Barat pukul 14:36 WIB. Jadwal itu mundur dari rencana penerbangan semula yaitu pukul 13:35 WIB karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 50 penumpang dan 12 kru. Dari jumlah 50 penumpang tersebut terdapat 40 orang dewasa, tujuh anak, dan tiga bayi. Sedangkan kru, terdiri dari enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Bagi keluarga penumpang yang membutuhkan informasi terkait kecelakaan SJY-182 bisa menghubungi hotline Sriwijaya di nomor (021) 80637817. Kementerian Perhubungan juga membuka posko di terminal 2D Bandara Soetta. Rumah Sakit Polri Kramatjati juga membuka saluran khusus insiden Sriwijaya dan layanan psikologi bagi keluarga penumpang dengan nomor hotline 0812 3503 92992.
(fn/bq/hy)