Jakarta, 19 September 2025 – Polri terus berupaya memperkuat pelayanan publik dengan mengedepankan prinsip transparansi dan efisiensi. Pada hari Jumat, 19 September 2025, bertempat di Ruang Rapat Posko Presisi, Bareskrim Polri Lantai 3, Jakarta, telah berlangsung kegiatan Forum Belajar Bersama dengan tema “Strategi Polri Presisi Menuju Pelayanan Publik yang Prima dan Anti-Korupsi”. Kegiatan ini dipimpin oleh Brigjen Pol Dr. Indarto, S.I.K.,S.H., S.Sos., M.Si., selaku Wakaposko Presisi.Narasumber dalam kegiatan ini adalah Nathalya Wani Sabu, yang memiliki beragam pengalaman dalam bidang teknologi dan keamanan siber. Nathalya, yang saat ini menjabat sebagai Senior Adviser Fraud Banking Investigation dan Executive VP Center of Digital Bank/Head of layanan call center bank, serta Ketua Komite Cyber Security Perbanas, memberikan wawasan berharga mengenai penggunaan teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam kesempatan tersebut, Nathalya Wani Sabu menekankan pentingnya membangun pemimpin yang memiliki karakter kuat, yang mampu memberikan arahan tegas dan memastikan tim bekerja dengan semangat tinggi, meski dalam kesulitan. “Pemimpin harus seperti harimau, yang mengaum dengan keberanian dan semangat yang tinggi, meskipun tim yang dipimpin seperti kucing sekalipun,” ujarnya.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah strategi pelayanan melalui layanan call center bank, yang memiliki keunggulan dalam hal kecepatan respons. Nathalya Wani Sabu menjelaskan, “Layanan call center bank ini diharapkan dapat memberikan respons dalam waktu kurang dari dua menit, untuk memastikan efisiensi yang mendukung peluang bisnis.” Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan chatbot untuk menjawab pertanyaan umum, yang diharapkan dapat mengurangi beban petugas layanan, meskipun pengembangan chatbot masih terus dilakukan.
Dalam arahannya, Nathalya juga mengutip prinsip penting dalam kepemimpinan: “Bekerjalah dua level di atasmu, sampai gajimu tidak pantas untukmu.” Hal ini menggambarkan pentingnya kerja keras dan dedikasi dalam mencapai tujuan organisasi. Ia juga menekankan perlunya pemimpin yang mampu menetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang terukur untuk menilai keberhasilan transformasi pelayanan publik.
Nathalya menutup sesinya dengan sebuah pemikiran penting tentang layanan publik: “Keberhasilan dalam layanan publik bukan hanya tentang memberikan jawaban yang benar, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi masyarakat".