Polri Diharapkan Menjadi Punggawa Memerangi Hoaks dan Kerawanan Pemilu 2024

27 June 2023 - 12:56 WIB
Foto: Divisi Humas Polri

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Salah satu yang memicu masifnya hoaks adalah perubahan masyarakat era digital atau kerap disebut sebagai situasi pascakebenaran. Sebuah situasi di mana fakta-fakta objektif kurang berpengaruh terhadap opini publik ketimbang hal-hal yang sifatnya “appeal to emotion” atau kepercayaan personal.

“Masyarakat ada kecenderungan untuk mendengar apa yang ingin mereka dengar. Membaca hanya apa yang ingin mereka baca. Mempercayai apa yang ingin mereka percayai,” ungkap Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang dalam Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan Divisi Humas Polri, Selasa (27/6/23).

Lebih lanjut ia menerangkan, literasi masyarakat Indonesia cenderung masih rendah. Keinginan untuk melakukan cek dan ricek terhadap informasi juga sangat rendah.

Baca Juga:  Literasi Masyarakat Jadi Hal Penting Hadapi Tahun Politik

Padahal, hoaks, propaganda, dan ancaman media sosial jelang Pemilu 2024 menjadi sesuatu yang harus diperangi dengan cukupnya pengetahuan.

“Akhirnya mereka mudah percaya pada informasi yang sesuai dengan keinginan mereka,” ujarnya.

Ditambahkannya, ia berharap Polri dan instansi terkait dapat memerangi segala ancaman media sosial di tahun politik yang dapat berdampak kepada kondisi masyarakat secara nyata.

(ay/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment