Polisi Bubarkan Kerumunan Balap Lari Liar Tutup Jalan di Makassar

19 April 2022 - 00:02 WIB

Makassar - Polisi membubarkan kerumunan aksi balap lari liar Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembubaran ini setelah warga melaporkan aktivitas mereka yang dianggap mengganggu ketertiban umum hingga menutup akses jalan masyarakat.


"Yang kerumunan saat itu mungkin hampir 100 orang. Penonton yang banyak, termasuk pelari," kata Kanit 1 Turjawali Dit Samapta Polda Sulsel, Iptu Asfada kepada detikSulsel, Senin (18/4/2022).

Aksi balap lari liar tersebut dilaksanakan di Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Senin dini hari (18/4/2022). Polisi lewat Patroli Samapta Presisi Polda Sulsel membubarkan aksi ini karena warga khawatir dengan tren kegiatan yang sedang marak di bulan Ramadan tersebut.

"Aksi balap lari yang menutup jalan dan mengganggu masyarakat yang melintas dan ketakutan karena banyak yang nonton, khususnya para remaja," ujar dia.

"Mereka menutup satu jalur full. Pada saat mereka mau balap sekitar 5 menit sebelum (gelar balap lari liar). Itu informasi dari masyarakat," tambah Asfada.

Saat polisi tiba di lokasi aksi balap liar pun langsung dihentikan, meski sejumlah anak muda baik pelari maupun penonton masih berdiam diri di tempat. Petugas pun mencari orang tua para remaja yang terlibat dalam balap liar ini.

"Kita hanya beri imbauan dan peringatan agar tidak terjadi lagi balap lari liar ini. Kita masih persuasif dan imbauan dan menyerahkan ke orang tua mereka di sekitar TKP untuk aktif melarang kegiatan itu," beber dia.

Polisi juga mendalami keterangan para pelaku balap lari liar di tengah proses pembinaan. Mereka mengaku melakukan kegiatan itu sebagai pengisi waktu menunggu jadwal sahur.

"Anak remaja itu untuk euforia saja untuk menunggu makan sahur, tanpa memikirkan sebab akibat yang mana kegiatan itu apabila terjadi salah paham atau membahayakan pengendara lain, akibat dari tindakannya," ucap Asfada.

Asfada mengaku, tren balap lari liar sedang marak di Kota Makassar bahkan jadi ajang taruhan. Namun dalam patroli sahur saat itu pihaknya tidak menemukan bukti dilakukan aktivitas judi lewat balap lari liar di tempat itu.

"Saat diamankan, kita tak bisa buktikan ada taruhan. Namun beredar informasi memang pada saat balap lari itu ada taruhan sampai ratusan ribu rupiah. Ini kami tak temukan hal tersebut," terangnya.

"Yang taruhan biasa pelarinya, antara si calon A dan B. Namun jika (nanti) ditemukan ke arah judi, maka kita akan serahkan ke Reskrim untuk dilakukan upaya penegakan hukum ke judi itu." tegas Asfada.

Setelah polisi memberikan pembinaan, para remaja itu diperintahkan agar pulang ke rumah masing-masing. Pihaknya memastikan akan tetap melakukan patroli serupa selama Ramadan.

"Situasi di sana langsung kondusif dan kita lakukan patroli secara acak melalui tempat yang pernah kita lakukan imbauan untuk menghilangkan hal-hal yang seperti itu," pungkasnya.

Share this post

Sign in to leave a comment