Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicholas Ary Lilipaly mengemukakan, saat ini kasus kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) berinisial K (22) sudah sampai pemeriksaan 44 saksi.
Ia menerangkan, dalam pemeriksaan saksi tersebut terdapat satu saksi yang tidak ada kesesuaian. Oleh karena itu, hingga saat ini penyidik belum dapat menyimpulkan bahwa korban meninggal dunia karena dikeroyok.
"Dari semua saksi tersebut, keterangannya bersesuaian, hanya satu keterangan saksi yang kurang bersesuaian. Setelah kita dalami memang tidak bisa kami yakini bahwa terjadi pengeroyokan karena posisi satu orang ini jauh dari keberadaan korban pada saat itu," ungkap Kapolres, Jumat (11/4/25).
Ia menekankan, kasus ini akan tetap diusut secara profesional, proporsional, dan transparan. Penyidik pun masih akan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Proses penyelidikan ini kami lakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap langkah penyelidikan akan dipertanggung jawabkan secara hukum dan dilakukan untuk mengungkap kebenaran data dan fakta," jelas Kapolres.
(ay/hn/nm)
