Polda Papua Sesalkan Kericuhan Saat Pengantaran Jenazah Enembe ke Koya Tengah

29 December 2023 - 10:30 WIB
Kompas.com

Tribratanews.polri.go.id - Sentani. Polda Papua sesalkan insiden kericuhan saat proses pengantaran jenazah Lukas Enembe dari Sentani Kabupaten Jayapura hingga ke Koya Tengah Kota Jayapura.

Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., M.H., mengatakan bahwa sejumlah insiden terjadi selama pengantaran jenazah ke rumah duka Koya Tengah.

"Kejadian tersebut terutama terjadi di beberapa wilayah seperti di depan Sekolah Teologia Atas Injili (STAKIN) Sentani dan beberapa titik lokasi lainnya," ungkap Kapolda Papua, Kamis (29/12/23).

Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri menambahkan bahwa pihaknya telah mencatat beberapa insiden selama pelaksanaan penyerahan jenazah kepada pihak keluarga terdapat 14 korban luka, termasuk Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, delapan aparat keamanan, dan lima warga setempat.

Baca Juga: Polda Kepri Terima Bantuan Keselamatan Dari PT. Jasa Raharja

"Selain itu, juga ada satu mobil yang dibakar, lima kendaraan rusak berat, tiga bangunan, dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," ujar Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, Kamis (29/12/23).

Diketahui hingga saat ini kerugian masih dalam tahap penghitungan. Sementara itu Gubernur Papua, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, S.E., M.M., yang turut menjadi korban luka dinyatakan stabil. Namun, korban akan menjalani pengobatan lebih lanjut di Jakarta.

"Hingga saat ini massa penjemput sudah sampai ke kediaman almarhum yang terletak di Koya Tengah, dan kami terus melakukan pengawalan terhadap massa tersebut," jelas Kapolda Papua, Kamis (29/12/23).

Kapolda Papua sangat menyayangkan kejadian ini, karena masyarakat mengekspresikan kesedihan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki bersama.

"Momen ini seharusnya menunjukkan cinta kasih anak-anak kepada orang tuanya, dan saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi," ujar Kapolda Papua.

Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri menegaskan, untuk masyarakat pendatang untuk menjaga kedamaian dan tidak mengambil langkah-langkah yang merusak suasana kerukunan di tanah Papua.

"Meskipun beberapa aparat keamanan menjadi korban, saya menegaskan bahwa kami tetap berkomitmen untuk melakukan pengamanan dan pengawalan hingga pemakaman selesai agar massa dapat kembali ke rumah masing-masing dengan aman," tutup Kapolda Papua.

(ri/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment