Tribratanews.polri.go.id – Surabaya. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Pol. Nico Afinta memiliki sejumlah kiat untuk mencegah dan mengatasi gangguan kamtibmas. Kapolda Jatim juga kerap meminta saran dan masukan dari sejumlah pihak. Hal ini penting untuk melihat suatu permasalahan dari sudut pandang lain. Salah satu yang dilakukan yakni meminta saran dari para rektor dan guru besar di Jatim.
"Kolaborasi serta komunikasi sangat perlu dilakukan oleh semua pihak. Sehingga bisa menciptakan Kamtibmas yang aman, damai serta kondusif bagi masyarakat Jawa Timur," jelas Kapolda Jatim.
Potensi gangguan Kamtibmas yang bisa terjadi di masyarakat yakni intoleransi, radikalisme, terorisme, separatisme, premanisme, narkoba hingga kejahatan konvensional. Untuk itu, selain menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah hingga TNI. Kapolda juga mengatakan pihaknya membutuhkan sudut pandang atau kaca mata berbeda.
"Saran dan masukan seluruh pihak bisa menangani permasalahan tersebut dengan baik, karena TNI Polri tidak bisa bekerja sendiri menjaga ketertiban masyarakat dan pertahanan, maupun persoalan yang lain dalam masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Jawa Timur Prof Sukowiyono memuji langkah yang dilakukan Polda Jatim dan TNI. Sukowiyono mengatakan dalam menjaga keamanan, pihak Polri dan TNI harus merangkul semua golongan, baik minoritas maupun mayoritas. Hal ini untuk mengurangi intoleransi.
"Sehingga TNI dan Polri yang mempunyai tugas di bidang keamanan harus tampil sehingga negara hadir di tengah-tengah masyarakat. Sehingga masyarakat ini merasa nyaman dan aman," pungkas Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Jawa Timur.