Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pertunjukan wayang telah diartikan sebagai pertunjukan dari gambaran watak atau sifat-sifat manusia sejak zaman dahulu. Tak heran jika banyak pelajaran yang disampaikan dari sebuah pertunjukan wayang kulit dengan lakon-lakonnya.
Pertunjukan wayang kulit yang baru saja diselenggarakan adalah Wahyu Makutharama di Lapangan Bhayangkara Polri pada Jumat (3/2/23). Polri menjadi penyelenggara pertunjukan wayang kulit yang memang sejak dahulu menjadi salah satu sarana pendidikan dan komunikasi.
Baca juga : Ketua MPR Apresiasi Polri Gelar Pertunjukan Wayang Kulit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dalam lakon yang dimainkan dalam wayang kulit kali ini mengajarkan nilai-nilai filosofi tentang kepemimpinan dan tentang apa yang harus dilakukan, sehingga masyarakat bersama pemimpinnya memiliki hubungan yang saling mendukung. Nilai-nilai itu tentunya sangat penting diterapkan oleh seluruh anggota Polri dan juga masyarakat.
Pandangan yang sama juga dilontarkan Ketua MPR Bambang Soesetyo (Bamsoet). Wahyu Makutharama, menurutnya, merefleksikan setiap nilai Pancasila.
“Didalamnya berisikan wejangan hastha brata, yakni delapan pedoman yang bersumber pada sifat dan watak delapan unsur alam. Hastha brata sangat penting bagi kehidupan sosial masyarakat Indonesia karena memuat nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinan dan bersosial masyarakat,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2/23).
(ay/af/hn/um)