Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Fithra Faisal menyampaikan koperasi desa/kelurahan (Kopdes) Merah Putih merupakan bagian dari realisasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan kemerdekaan sejati melalui kemandirian dan pemerataan ekonomi.
“Presiden konsisten. Program-programnya sejalan dengan Asta Cita, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Fithra, Selasa (22/7/2025).
Fithra menjelaskan, Kopdes Merah Putih akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat dari bawah ke atas.
Koperasi ini juga menjadi perwujudan dari konsep development as freedom atau pembangunan sebagai kebebasan, sebagaimana diperkenalkan oleh ekonom peraih Nobel, Amartya Sen, kata Fithra menambahkan.
Konsep ini menekankan bahwa pembangunan sejati adalah proses perluasan kebebasan nyata yang dinikmati oleh individu. Bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang penghapusan “ketidakbebasan" seperti kemiskinan, kelaparan, dan kurangnya hak politik, serta perluasan kemampuan manusia untuk mencapai tujuan mereka.
Dengan demikian, lanjut Fithra, masyarakat akan lebih bebas berpartisipasi dalam proses pembangunan. Pembangunan tidak lagi bersifat top-down, melainkan bottom-up.
Melalui Kopdes Merah Putih, kata Fithra, Presiden ingin memastikan partisipasi masyarakat di tingkat bawah menjadi lebih signifikan. Koperasi ini diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian desa dan meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi petani dan nelayan.
“Kalau kita lihat realitas sehari-hari, khususnya petani, nilai tukar mereka sangat rendah. Kenapa? Karena saat panen, mereka terpaksa langsung menjual hasilnya. Kalau tidak segera dijual, akan busuk. Akibatnya, pendapatan rendah dan produktivitas tidak optimal,” ujar Fithra.
Koperasi Desa Merah Putih hadir untuk menjawab persoalan tersebut, antara lain melalui penyediaan gudang penyimpanan, cold storage untuk nelayan, dan fasilitas logistik.
Dengan begitu, hasil panen atau tangkapan bisa disimpan lebih lama dan dijual pada waktu yang lebih menguntungkan, sehingga nilai tambahnya meningkat.
“Kopdes Merah Putih juga meminimalisir tengkulak. Memotong jalur produksi sehingga membuat lebih efisien,” kata Fithra.
Lebih jauh, Kopdes Merah Putih juga diyakini mampu menciptakan lapangan kerja baru di desa, sehingga anak-anak muda tidak perlu lagi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.
(ndt/hn/rs)