Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fithra Faisal menyatakan pendidikan dapat mengangkat martabat anak-anak miskin sehingga kehadiran Sekolah Rakyat menjadi penting.
Ia menyebut meski tingkat kemiskinan di Indonesia turun menjadi 8,47 persen per Juli 2025 dari 8,57 persen per September 2024, jumlah penduduk miskin masih terbilang besar.
"Data itu menunjukkan dari 23,85 juta penduduk miskin, 3 juta di antaranya berada dalam kemiskinan ekstrem," ujar Tenaga Ahli Utama Fithra, Rabu (1/10/2025).
"Itu banyak sekali. Bagaimana orang-orang itu bisa keluar dari jurang kemiskinan tanpa disentuh pendidikan? Makanya, Sekolah Rakyat menjadi sangat krusial," lanjutnya.
Tenaga Ahli Utama Fithra mengatakan dirinya yakin bahwa sesulit apa pun kondisi seseorang, tetapi martabatnya bisa terangkat jika mendapat pendidikan.
Ia juga menekankan pentingnya mobilitas sosial, di mana nasib seorang anak menjadi lebih baik dari orang tuanya.
Persoalannya, kata dia, masih ada kesenjangan yang sangat besar di antara masyarakat dalam hal partisipasi mereka dalam bidang pendidikan.
Tingkat putus sekolah anak-anak miskin pada tingkat SD mencapai sekitar 1,15 persen, SMP 10 persen, dan SMA 30 persen.
"Sangat berbeda dengan masyarakat kaya, di mana tingkat tidak-berpartisipasi di sekolah semuanya di bawah setengah persen. Jadi, mereka sangat tersentuh pendidikan, di mana di sisi yang lain, masyarakat paling bawah, sangat tidak tersentuh pendidikan," kata Tenaga Ahli Utama Fithra.
Berangkat dari hal itulah, pemerintah membuat program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda. Ia menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ditujukan untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dengan biaya gratis, sedangkan Sekolah Garuda fokus mengoptimalkan potensi siswa agar mereka bisa masuk ke universitas ternama, termasuk di luar negeri.
"Sekolah Garuda nanti memang terseleksi. Nanti mungkin ada bagian dari Sekolah Rakyat yang memang sangat berprestasi itu bisa masuk ke Sekolah Garuda," tutup Tenaga Ahli Utama Fithra.
(ndt/hn/rs)