Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Direktur Indonesia Indicator Rustika Herlambang menilai manajemen isu dan strategi Polri yang baik memegang peranan penting dalam framing positif media massa dan sosial dalam pelaksanaan arus mudik Lebaran 2023.
"Manajemen isu dan strategi komunikasi yang dilakukan Polri sangat baik," ujar Rustika dalam Pemaparan hasil Survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (14/5/2023).
Rustika memaparkan, lebih dari 127 ribu berita yang membicarakan arus mudik diunggah oleh media daring. Hal ini menunjukkan betapa masifnya media online dalam mudik sebagai fenomena yang menjadi perhatian masyarakat luas.
Adapun framing media online, kata Rustika, sebanyak 89 persen terdiri positif dan netral. Sedangkan sentimen negatif sebanyak 11 persen.
"Jika ditelusur lebih lanjut, sentimen negatif justru banyak berasa dari beberapa isu, misalnya kemacetan di Puncak dan kecelakaan di sejumlah tempat, dan terdapat pula isu permasalahan pelayanan di pelabuhan," tutur Rustika.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Pelaku Pengeroyokan Lansia
Salah satu yang menjadi poin penting lainnya adalah keaktifan Kapolri dalam meninjau langsung maupun menyampaikan instruksi. Hal ini tidak hanya berdampak pada masyarakat tetapi juga pada personel Polri. Kemudian, cara Polri menyampaikan informasi melalui ikon-ikon mereka juga menjadi poin tambah dalam strategi komunikasi Polri di arus mudik ini.
"Aktivitas pak Bhabin (Ipda Herman Hadi) yang menyampaikan berbagai informasi dengan caranya, ini juga sangat baik," ujar dia.
Manajemen isu dan strategi komunikasi yang baik ini mendukung upaya Polri dalam mewujudkan kesan Polri yang humanis.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia tentang Arus Mudik 2023, pengaturan Lalu Lintas mendapat angka kepuasan yang tinggi yakni sebanyak 22,6 persen pemudik merasa sangat puas dan 61,6 persen puas. Sementara 12,2 persen merasa kurang puas dan 3,8 persen tidak puas, serta 0,4 persen tidak menjawab.
Lebih lanjut, sebanyak 88,3 persen pemudik pun setuju mudik 2023 lebih lancar. Survei ini dilakukan pada 30 April sampai 6 Mei 2023.
(ndt/hn/um)