Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Beberapa hari ke depan, Indonesia menggelar hajatan akbar tingkat regional, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) 2023 di Jakarta Convention Center, 5-7 September 2023.
Sejumlah persiapan terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia selaku tuan rumah guna menyukseskan pertemuan para kepala negara dan kepala pemerintahan serta pimpinan negara-negara mitra strategis organisasi kawasan yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 silam itu.
Setelah lima kali menjadi tuan rumah, yang terakhir pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara, kali ini Jakarta mendapatkan kesempatan sebagai kota tempat penyelenggaraan. Empat pertemuan sebelumnya dilaksanakan di Nusa Dua, Bali yakni pada 1976, 2003, 2005, dan 2011.
Selaku tuan rumah, Indonesia tentu ingin memberikan kesan mendalam kepada para tamu negara yang diundang termasuk kesempatan memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara yang dimiliki oleh bangsa ini.
Salah satunya adalah saat jamuan makan malam para kepala negara dan tamu-tamu VVIP atau gala dinner yang akan digelar di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (5/8/23) malam. Lokasinya berada di dalam kawasan Komplek Stadion GBK, Senayan.
Hal itu dibenarkan oleh Yozua Makes dari Plataran Group selaku pihak yang diminta oleh Kementerian Sekretaris Negara melalui Pusat Pengelolaan Komplek GBK (PPKGBK) untuk ikut membantu pengelolaan kawasan hijau seluas 4,5 hektare tersebut.
"Iya benar, kami sudah diberitahu oleh pemerintah sejak beberapa bulan lalu Hutan Kota GBK dijadikan tempat santap malam kenegaraan para tamu VVIP dan delegasi yang ikut serta dalam KTT ke-43 ASEAN 2023. Presiden Joko Widodo sendiri yang memutuskan lokasinya dan kami hanya diminta menyiapkan tempat dan fasilitas penunjang lainnya seperti dapur, ruang makan utama serta beberapa tempat lain dari Hutan Kota GBK ini untuk pengisi acara gala dinner," ujar Yozua ketika dihubungi, Sabtu (2/9/23).
Baca Juga: Indonesia Dorong Kerja Sama Media ASEAN untuk Tingkatkan ASEAN Awareness
Pendiri Plataran Group tersebut dan seluruh staf tidak mengetahui detail acara karena sepenuhnya menjadi ranah penyelenggara KTT ke-43 ASEAN 2023. "Itu bukan menjadi domain kami. Harapan kami bisa memberikan yang terbaik bagi para tamu VVIP dan seluruh peserta gala dinner. Ini bentuk partisipasi kami sebagai bangsa Indonesia dalam membantu kelancaran jalannya KTT ke-43 ASEAN 2023," jelasnya.
Mengutip pernyataan Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama dalam acara diskusi daring Kementerian Komunikasi dan Informatika, Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Jumat (25/8/23) disebutkan bahwa Hutan Kota GBK menjadi satu dari dua lokasi di luar arena Jakarta Convention Center yang dipakai untuk kegiatan utama KTT ke-43 ASEAN 2023. Lokasi lainnya adalah Taman Mini Indonesia Indah untuk acara Spouse Program.
Saat itu Satya mengungkapkan, untuk kelancaran acara gala dinner, dilakukan rekayasa lalu lintas. Salah satunya dengan menutup sebagian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, saat gala dinner yang dilakukan mulai dari Jembatan Semanggi hingga Bundaran Senayan. Pihaknya tetap mengupayakan agar mobilitas masyarakat tetap berjalan.
Hutan Kota GBK merupakan upaya Kementerian Sekretariat Negara selaku pemilik Komplek Stadion GBK pada 2016 lalu untuk mengembalikan fungsi areal komersial di sekitar kawasan olahraga seluas 295 ha tersebut sebagai kawasan konservasi hijau. Semula, Hutan Kota GBK adalah lapangan golf Senayan Golf Driving Range.
Beberapa jenis tanaman langka turut ditanam di Hutan Kota GBK seperti baobab (Adansonia digitata) yang habitatnya di Afrika. Kemudian kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) atau dikenal pula sebagai kayu besi yang berasal dari Pulau Kalimantan. Ada pula pohon eboni (Diospyros celebica bakh) dari Sulawesi. Turut ditanam pohon tabebuya pink, delima, jakaranda, kuri, buni, pule, kepel, dan lainnya.
Selain pepohonan, kawasan Hutan Kota GBK turut dilengkapi lintasan lari (jogging track), teater terbuka (amfiteater) yang dapat dipakai untuk pertunjukan kesenian seperti konser musik, arena olahraga basket terbuka, Tugu Majapahit dengan lima pilar melambangkan Pancasila. Sebuah kolam dengan air mancur menari turut menghiasi hutan buatan yang mampu menampung hingga 2.000 orang. Terdapat pula sebuah ruang pertemuan berdinding dan beratap kaca, namanya Rumah Kaca Melati.
Lewat pengelolaan tata cahaya lampu yang apik, suasana Hutan Kota GBK di malam hari memberikan tampilan nan eksotis. Seolah menjadi penyeimbang gemerlap cahaya lampu dari gedung-gedung pencakar langit di sekitar Pusat Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) yang lokasinya tepat berada di seberang Hutan Kota GBK.
(ta/hn/nm)