Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyebutkan bahwa demi mewujudkan upaya pemberdayaan perempuan secara menyeluruh dan sistemik, organisasi perempuan didorong untuk bersinergi dengan pemerintah.
Dalam kesempatannya ia mengatakan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi perempuan sangat krusial untuk memastikan terwujudnya kesetaraan gender secara konkret.
Mulai dari tingkat keluarga hingga kebijakan publik di berbagai sektor kehidupan.
"Sudah saatnya perempuan memiliki ruang setara untuk berkontribusi, berkembang, dan mengambil peran dalam proses pembangunan," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Rabu (7/5/25).
Ini karena perempuan terbukti memiliki kapasitas, kepemimpinan, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu organisasi perempuan yang dinilai sangat strategis adalah Majelis Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Menurut dia, organisasi tersebut mampu mendorong perempuan-perempuan muda terus bergerak, belajar, dan berperan dalam proses pembangunan bangsa.
"Kami mengajak IPPNU bersinergi untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak-anak," jelasnya.
Ini bisa dijalankan melalui program-program Kementerian PPPA seperti Ruang Bersama Indonesia (RBI) serta Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129.
Sementara itu, Ketua Majelis Alumni IPPNU, Safira Machrusah, mengatakan sinergi tersebut menjadi momentum penting membangun kekuatan kolektif gerakan perempuan berdaya.
"Kami memiliki anggota di 15 provinsi yang peduli dengan isu dan permasalahan yang relevan dalam kehidupan perempuan,” jelasnya.
(fa/pr/rs)