Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), dapat membuka peluang bagi penciptaan lapangan kerja baru.
Menko Airlangga menjelaskan, industri AI membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Misalnya pada bagian pengumpulan data di mana sektor tersebut membutuhkan 10 ribu tenaga kerja.
“Jadi pada salah satu perusahaan AI hanya untuk data collection (pengumpulan data), karena tidak ada AI tanpa data collection, dia membutuhkan 10 ribu tenaga kerja. Jadi teknologi selalu membuka kesempatan kerja yang baru,” ujar Menko Airlangga di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).
Ia mengungkapkan, investasi global di bidang AI diproyeksikan mencapai 100 miliar dolar AS atau sekitar Rp1,6 kuadriliun, dengan perusahaan seperti Meta turut menyiapkan dana besar. Ia ingin Indonesia dapat menjadi lokasi investasi perusahaan teknologi global, termasuk dalam pengembangan pusat data.
Ia juga menyoroti peluang ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS, dengan kontribusi Indonesia sebesar 40 persen.
Pada 2030, nilai tersebut diperkirakan naik menjadi 2 triliun dolar AS, dengan kontribusi 600–700 miliar dolar AS dari Indonesia.
Menurutnya, Indonesia harus menyiapkan talenta digital dalam jumlah besar agar tidak sekadar menjadi konsumen, tapi juga berperan aktif dalam ekosistem ekonomi digital.
“Kita tidak ingin pekerjaan yang berbasis AI ini diserahkan ke Bangalore (India). Jadi kita harus menyiapkan ini di dalam negeri. Karena kita punya tenaga kerja dan lulusan perguruan tinggi yang banyak,” ujarnya.
Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor digital, salah satunya melalui berbagai program pertukaran talenta digital Tech X dengan Singapura.
Menko Airlangga menjelaskan, pemerintah juga baru saja meluncurkan paket stimulus ekonomi yang di dalamnya mencakup pengembangan digitalisasi dan program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan paket pengembangan gig economy, dimulai dengan pembangunan co-working space di Blok M dan Tanah Abang, yang kemudian akan diperluas ke 15 kota lain.
“Ini (kawasan gig economy) akan kita dorong untuk bisa menjadi tempat pengembangan ekonomi digital, termasuk kecerdasan buatan,” ucapnya.
(ndt/hn/rs)