Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menekankan peran perguruan tinggi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi Tanah Air berbasis sains dan teknologi.
"Indonesia harus meningkatkan kapasitas teknologinya secara drastis untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah. Di sinilah kampus berperan sebagai pusat riset dan pengembangan, bekerja sama dengan industri sebagai lokomotif hilirisasi," ungkap Mendiktisaintek, Rabu (20/8/2025).
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Telkom University, Bandung.
Mendiktisaintek menggarisbawahi urgensi bagi kampus untuk menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi, menerapkan hasil riset menjadi teknologi yang bisa digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan secara kolaboratif.
Dalam kesempatan tersebut, Mendiktisaintek mengapresiasi proyek insinerator hasil riset tim dosen Program Studi Sarjana Teknik Fisika Telkom University yang diberi nama Telurator.
Telurator telah diserahkan dan diterapkan di sembilan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Tarumajaya, Kertasari, Bandung, Jawa Barat.
Dengan sifat mudah dioperasikan, konsumsi bahan bakar satu liter per jam, dan telah lolos uji emisi dengan memuaskan, Telurator menjadi contoh inovasi yang mendukung produktivitas masyarakat tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
"Insinerator sampah ini bagus sekali, karena bukan hanya untuk belajar, tetapi juga bisa langsung dipakai oleh masyarakat," ujar Mendiktisaintek.
Ia menilai hal ini merupakan perwujudan konkret dari semangat Diktisaintek Berdampak yang digaungkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Mendiktisaintek berharap praktik baik ini bisa direplikasi di kampus lain maupun pemerintah daerah.
"Kita tidak bisa menjadi negara maju dengan cara kerja yang biasa-biasa saja. Kita butuh SDM yang gigih dan pantang menyerah. Itu yang harus dibentuk di kampus," ucap Mendiktisaintek.
(ndt/hn/rs)