Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengingatkan agar mahasiswa berperan aktif dalam menjawab tantangan industri, termasuk dalam menghadapi kompleksitas permasalahan global dan rendahnya angka partisipasi kasar pendidikan tinggi.
"Indonesia masih harus berkutat dengan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi yang rendah dan stagnasi manufaktur teknologi tinggi di angka 30 persen. Namun dengan inovasi dan penguatan riset, kampus dapat menjadi pusat ekonomi dan inovasi yang menopang pembangunan industri nasional," ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Rabu (25/6/2025).
Mendiktisaintek menegaskan pentingnya perubahan kultur kampus yang lebih mengedepankan penelitian, pengabdian masyarakat, dan membangun budaya dialektika ilmiah.
"Kita harus mendorong mahasiswa membangun ekosistem pengetahuan agar ekonomi dan industri Indonesia dapat bertumbuh. Negeri yang makmur adalah negeri yang menguasai sains dan teknologi. Oleh karena itu tuntut ilmu setinggi-tingginya dan kuasai sains serta teknologi," ujarnya.
Senada dengan Mendiktisaintek, Rektor IPB University Arif Satria mengatakan pentingnya kepemimpinan generasi muda dalam menghadapi era teknokrasi.
"Kepemimpinan itu ada empat level. Cara terbaik untuk menyiapkan masa depan adalah mengerjakan hari ini. BEM SI sebagai calon pemimpin masa depan, silakan dipersiapkan bagaimana menghadapi teknokrasi pada masa depan. Tidak hanya memimpin perubahan, tapi juga memimpin masa depan," ucap Rektor IPB.
(ndt/hn/rs)