Mendagri: Indonesia Punya Potensi Zakat Besar, Perlu Optimalisasi di Tingkat Daerah

27 September 2024 - 10:00 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi zakat yang luar biasa sehingga perlu mengoptimalkannya di tingkat pemerintah daerah (pemda).

Mendagri menyoroti besarnya zakat di Indonesia karena masih menjadi negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Namun, potensi ini terkadang tidak disadari dan hanya dianggap sebagai suatu hal biasa (take it for granted).

"Saya membaca beberapa literatur, diperkirakan akan di-overtaking (disalip) oleh Pakistan, jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Akan tetapi, per hari ini masih Indonesia. Kalau digabung seluruh negara Timur Tengah yang beragama Islam, dengan Indonesia sendiri, lebih banyak Indonesia," jelas Mendagri, Kamis (26/9/24).

Dari populasi tersebut, lanjut dia, artinya Indonesia memiliki peluang untuk mengoptimalkan peningkatan zakat. Apalagi, Indonesia telah menjadi negara berkembang, yang ditandai dengan makin besarnya jumlah kelas menengah dan memiliki kemampuan untuk membayar zakat.

Menurut Mendagri, Indonesia juga beruntung karena pengelolaan zakat oleh badan tersendiri, yaitu Baznas dengan berbagai landasan hukum hingga peraturan turunannya di tingkat pemda.

"Didirikan badan lembaga struktural non-pemerintah, Baznas, yang dikelola atau sehari-hari dikoordinasikan oleh Kementerian Agama. Inilah kemajuan-kemajuan yang pendapat saya sangat luar biasa di bidang zakat ini. Potensinyalah yang belum tergali sepenuhnya," ungkap Mendagri.

Dengan kerangka hukum yang telah ada, kata Mendagri, Baznas dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mengelola zakat dengan lebih baik. Prinsip yang harus diterapkan adalah memastikan pendapatan lebih besar dari pengeluaran untuk mencapai surplus yang bisa membantu masyarakat.

"Kalau pendapatannya besar itu surplus, masih bisa nyimpan, masih bisa menabung. Yang enggak boleh terjadi, lebih banyak pengeluarannya daripada pendapatannya, itu namanya defisit. Apakah Baznas sudah memaksimalkan potensi pendapatan zakat yang ada? Hal ini mengingat banyak warga kelas bawah yang masih membutuhkan bantuan," terang Mendagri.

Ia pun berharap pemda bisa turut memanfaatkan potensi zakat ini dengan maksimal agar dampaknya nyata bagi masyarakat.

"Hidupkan zakatnya supaya berjalan. Setelah itu, hasilnya bicarakan, bicarakan dari pemerintah, ada dua program utama. Satu program pembangunan sesuai dengan konsep pembangunan yang dibuat oleh pemerintah daerah. Yang kedua tentu adalah bantuan sosial," pungkas Mendagri.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment