Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam menyiapkan lulusan siap kerja Indonesia.
Menaker mengatakan kompetensi formal saja tidak cukup, karena industri di era sekarang membutuhkan talenta yang memiliki keahlian spesifik, sertifikasi, portofolio, sekaligus multi talenta.
“Jika dulu cukup ahli di satu bidang, kini dunia kerja membutuhkan orang yang punya spesialisasi sekaligus generalisasi, bahkan multi spesialisasi,” jelas Menaker, Kamis (14/8/2025).
Menaker menilai, tantangan generasi saat ini jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Perubahan teknologi yang cepat, globalisasi, dan dinamika geopolitik membuat dunia penuh dengan ketidakpastian.
“Dalam manajemen, ada istilah ‘VUCA’ yaitu, Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Dunia berubah cepat, penuh ketidakpastian, dan semakin kompleks. Kuncinya hanya satu, yaitu (menjadi) adaptif,” ujar Menaker.
Selain keterampilan teknis, Menaker mengingatkan pentingnya keterampilan nonteknis seperti kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.
Kombinasi dari kompetensi (hard skills) keterampilan nonteknis (soft skills), dan kemampuan kognitif (cognitive skills) diyakini Menaker menjadi pembeda utama dalam persaingan kerja saat ini.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya generasi muda untuk memiliki pola pikir yang tepat, yaitu growth mindset yang meyakini kemampuan dapat terus berkembang dan tidak takut mencoba hal baru.
Menurut dia, pola pikir masa depan (future mindset) juga diperlukan untuk menumbuhkan kesiapan menghadapi tantangan di masa mendatang.
Hal ini pun, kata Menaker, perlu dibarengi dengan pola pikir kewirausahaan dan inovasi (entrepreneurial and innovation mindset) yang mendorong keberanian berinovasi, berpikir kreatif, dan menciptakan solusi.
“Jangan menunggu peluang datang, tapi ciptakan peluang itu. Dengan multi kompetensi dan pola pikir yang tepat, adik-adik akan lebih siap bersaing, beradaptasi, dan memimpin di masa depan,” ujar Menaker.
(ndt/hn/rs)