Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan jika kepercayaan publik terhadap Polri kini berangsur membaik. Hal tersebut disampaikan Mahfud dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, kepercayaan publik terhadap institusi bhayangkara itu turun akibat kasus Ferdy Sambo.
"Pada Juli turun drastis ketika terjadi peristiwa Sambo. Agustus, September, mulai naik lagi dan sampai sekarang mulai naik lagi, tapi belum mencapai optimal yang pernah dicapai," ujar Mahfud secara live di YouTube KemendagriRi pada Selasa (17/1).
Baca juga : Irjen Wahyu Widada: SDM Unggul, Kompeten dan Berintegritas Jaminan Tugas Kepolisian Berjalan Baik
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan jika kepercayaan publik terhadap Polri kini berangsur membaik. Hal tersebut disampaikan Mahfud dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, kepercayaan publik terhadap institusi bhayangkara itu turun akibat kasus Ferdy Sambo. "Pada Juli turun drastis ketika terjadi peristiwa Sambo. Agustus, September, mulai naik lagi dan sampai sekarang mulai naik lagi, tapi belum mencapai optimal yang pernah dicapai," ujar Mahfud secara live di YouTube KemendagriRi pada Selasa (17/1).
Oleh karena itu, Mahfud berpesan bahwa kepercayaan masyarakat yang beranjak naik ini harus senantiasa dijaga.
Mahfud menilai, pada awal 2022 lalu, Polri memberikan kontribusi terbesar ihwal kepercayaan publik terhadap pemerintah karena faktor keamanan. Saat itu, kepercayaan publik berada di angka 87 persen.
"Kalau rata-rata kepercayaan publik itu 76 kepada pemerintah. Waktu itu Polri sudah 87 kalau tidak salah. Di atas rata-rata kepercayaan publik sehingga 76-nya itu banyak yang di bawah sektor-sektor lain," kata Mahfud.
Kendati demikian, saat ini angka itu sudah membaik. "Oleh sebab itu, kita harus jaga ini ke depan," ucap Mahfud
(ndt/af/hn/um)