Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kendaraan listrik menjadi salah satu fokus pembahasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pengembangan kendaraan listrik dari hulu hingga hilir sangat penting. Di sektor hulu, ada sistem pengisian baterai atau charging battery.
"Sistem charging battery itu yang seperti apa kalau ada pergeseran kendaraan dari Malaysia melalui darat ke Indonesia. Nah itu seperti itu kesepakatan-kesepakatan itu akan disampaikan," ujar Moeldoko, Selasa (5/9/23).
Baca Juga: Delegasi KTT ASEAN Disambut Dalam Suasana Sejuk IKN
Adapun di sektor hilir, terkait apakah negara-negara ASEAN akan berkembang sebagai industri baterai kendaraan listrik. "Ini berkaitan dengan investasi dan lain-lain," tutur Moeldoko.
Pemerintah Indonesia sendiri tengah gencar memperluas ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan memberikan insentif bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik.
Untuk motor listrik, pemerintah memberikan insentif sebesar Rp7 juta. Ini berlaku bagi konversi motor bensin ke listrik maupun pembelian baru.
Sedangkan, untuk pembelian mobil listrik, pemerintah memberikan diskon PPN sebesar 10 persen, sehingga hanya menjadi 1 persen.
(ndt/hn/nm)