Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut KTT Khusus ASEAN-Australia telah menghasilkan dua dokumen, yaitu Melbourne Declaration dan ASEAN-Australia Leaders Vision Statement.
“Melbourne Declaration berisi arah kerja sama di bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya ke depan,” ujar Menlu Retno, Rabu (6/3/24).
Sementara ASEAN-Australia Leaders Vision Statement, merupakan visi para pemimpin dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi. Diselenggarakan untuk memperingati 50 tahun kemitraan ASEAN dengan Australia, tema dalam KTT tersebut adalah “A Partnership for the Future”.
KTT tersebut secara garis besar dibagi dalam dua sesi, dengan sesi pertama membahas “Future ASEAN- Australia Cooperation” dan “The Three ASEAN Cooperation Pillars”.
Baca Juga: Terus Tingkatkan Kualifikasi Kehumasan, Divhumas Polri Jalani Sertifikasi ISO 9001-2015
Lebih lanjut Menlu Retno menjelaskan bahwa tahun lalu, Australia merilis dokumen strategi ekonomi Australia untuk Asia Tenggara, yang dibuat oleh Utusan Khusus Australia untuk Asia Tenggara Nicholas Moore
“Inti dari laporan Nicholas Moore tersebut sebenarnya merupakan sebuah pendekatan baru yang akan dilakukan oleh Australia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara," jelas Menlu Retno.
"Di mata Australia, Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, kedekatan geografi tentunya, komplementaritas ekonominya, dan merupakan bagian dari upaya Australia untuk melakukan diversifikasi ekonomi,” tambah Menlu Retno.
Dalam laporan tersebut, terdapat empat hal besar yang akan dilakukan, yaitu meningkatkan kesadaran (raising awareness), menghilangkan hambatan (removing blockages), pembangunan kapasitas (building capacities), dan memperdalam investasi (deepening investment).
Sementara 10 sektor prioritas yang akan diprioritaskan adalah pertanian dan pangan, sumber daya alam, transisi energi bersih, infrastruktur, pendidikan dan keterampilan, pariwisata, kesehatan, ekonomi digital, layanan profesional dan keuangan, serta industri kreatif.
“Sebagai implementasi dari pendekatan baru berdasarkan laporan Moore, Australia telah meluncurkan ASEAN-Australia Center yang juga merupakan bentuk dukungan dari implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP),” ujar Menlu Retno.
Australia juga disebutnya memberikan 55 beasiswa magister dan 55 beasiswa non gelar di bidang kerja sama AOIP bagi negara ASEAN dan Timor Leste, serta menambah pusat fasilitasi startup Australia di empat kota di ASEAN, termasuk di Indonesia dan Vietnam.
(ndt/hn/nm)