Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyebut seluruh pengguna anggaran Piala Dunia U-17 akan diawasi secara ketat oleh aplikasi Wasphim, KPK, hingga Mabes Polri.
Menpora menjelaskan Wasphim digunakan agar meningkatkan transparansi anggaran di Kemenpora. Meski sudah ada dari tahun lalu, aplikasi ini ada perbaikan terhadap sistem dan agar bisa diakses publik.
“Seperti penyelenggaraan Piala dunia basket, Piala Dunia U-17, dan Asian Games selain kita menggunakan aplikasi ini juga ada pendampingan dari BPKP, kejaksaan dan juga pastinya KPK,” ujar Dito di Kemenpora, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/23).
Menpora juga mengatakan tidak hanya dengan KPK, apa pun yang dilakukan oleh Kemenpora selalu dalam koridor peraturan yang benar, dalam setiap penyelenggaraan besar multi event berbagai lembaga penegak hukum turut serta dilibatkan, seperti Mabes Polri dalam hal kehadiran Satgas Pencegahan Korupsi-nya.
Baca Juga: Gregoria Menang Atas Wakil Thailand di Japan Open 2023
Hal itu sebagai bagian komitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan berbagai anggaran negara yang ada di Kemenpora.
Sebelumnya, Ketua umum PSSI, Erick Thohir ingin semua elemen rakyat Indonesia bisa sama-sama berjuang untuk menyukseskan hajat besar Piala Dunia U17 yang rencananya bakal digelar mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang.
"Tentu pengumuman yang dilakukan FIFA tadi malam adalah sesuatu yang tidak hanya kita wajib rayakan, tetapi juga harus kita perjuangkan," ucap Erick Thohir saat konferensi pers pasca Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U17.
Ketua umum PSSI memiliki harapan melalui pentas sebesar Piala Dunia seperti ini, Tim Nasional (Timnas) Indonesia bisa lebih meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing di pentas dunia.
(rd/hn/nm)