Tribratanews.polri.go.id - Papua. Aparat gabungan TNI-Polri berikan tindakan tegas terhadap satu orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada, Minggu (21/1/24) lalu.
Diketahui Polisi melihat tujuh anggota KKB dengan membawa dua senjata laras panjang berada di Kampung Baitapa menuju Kumbalagupa Sugapa. Melihat hal tersebut, aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembak anggota KKB yang bersenjata sehingga kontak tembak tak terhindarkan.
Hal tersebut mengakibatkan satu anggota KKB wilayah Intan Jaya atas nama Yusak Sondegau tewas terkena tembakan dan saat ini jenazahnya berada di Puskesmas Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Terkait hal tersebut, Tokoh Masyarakat Papua Yonas Alfons Nusy berikan dukungan terhadap aparat gabungan TNI-Polri menindak tegas tindakan kriminal KKB.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Tegaskan Tetap Netral dalam Pemilu 2024
Yonas menegaskan bahwa KKB bukanlah perjuangan, melainkan tindakan kriminal yang melanggar hak asasi manusia (HAM). Menurutnya ancaman, teror, penyanderaan, dan tindakan kekerasan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
"Pembunuhan, penyanderaan, dan pembakaran fasilitas pemerintah sebagai tindakan kriminal yang tidak dapat dibenarkan. Perbuatan tersebut tidak memiliki dasar moral atau tujuan yang dapat dijustifikasi. Sebagai contoh, pembunuhan Michelle Kurisi Doga, seorang perempuan Papua," ungkap Yonas.
Yonas juga mengatakan bahwa KKB tidak hanya melakukan kejahatan, tapi juga menyebarkan kebohongan.
"Perjuangan yang diakui oleh kelompok ini tidak memiliki hasil nyata, melainkan hanya aksi pemberontakan yang tidak produktif," ujar Yonas Alfons Nusy.
Yonas Alfons Nusy juga mengajak agar masyarakat Papua tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal tersebut.
"Para pemimpin dan tokoh masyarakat Papua memainkan peran kunci dalam mengekspresikan penolakan terhadap KKB," jelas Yonas Alfons Nusy.
"Mereka menekankan pentingnya persatuan dan kerjasama untuk mengatasi ancaman bersama. Pernyataan tegas dari pemimpin dan tokoh masyarakat ini mencerminkan tekad untuk menciptakan Papua yang damai, sejahtera, dan berdaya," ungkap Yonas Alfons Nusy.
Yonas juga menambahkan bahwa masyarakat Papua telah menyadari keberadaan KKB menghambat pembangunan dan perkembangan positif. Sebaiknya KKB malah menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk kehidupan sehari-hari.
"Suara penolakan terhadap KKB adalah cerminan tekad masyarakat Papua untuk meraih masa depan yang lebih baik," tutup Yonas Alfons Nusy.
(ri/pr/nm)