Tribratanews.polri.go.id - Jawa Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel meyakini masyarakat Indonesia harus kuat agar tidak terpecah belah oleh paham radikalisme dan terorisme yang tumbuh dari sikap intoleransi.
“Kita bangsa Indonesia mampu membentuk persatuan dan kesatuan dari berbagai perbedaan. Kita harus duduk bersama dan bersinergi. Orang Indonesia harus kuat jangan sampai terpecah belah dengan paham radikalisme dan terorisme yang tumbuh dari bibit-bibit intoleransi,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/23).
Ia menyebut, ciri-ciri dari intoleransi, antara lain tidak mengenal dan menerima perbedaan, serta merasa paling benar dan menilai semua orang yang tidak seperti mereka itu salah. Sikap intoleransi tersebut tidak mungkin bisa diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Menurutnya, sejarah telah membuktikan dan mengajarkan kepada bangsa Indonesia bahwa negara ini dibentuk dan diperjuangkan oleh berbagai orang dari latar belakang suku dan agama yang berbeda. Oleh karenanya, generasi muda harus menghargai perbedaan yang terwujud dalam sikap toleransi dan menjauhi segala bentuk intoleransi.
"Negeri ini dibangun dari perbedaan. Jika generasi mudanya tidak lagi memiliki rasa kebangsaan, toleransi, tidak mampu menghargai keberagaman dalam Bhinneka Tunggal Ika, hal ini yang akan menjadi akhir dari perjalanan NKRI," ungkapnya.
ay/hn/nm