Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Marthinus Hukom mengatakan bahwa efisiensi anggaran yang tengah dilakukan oleh pemerintah, tidak akan mengganggu pihaknya dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
“Perlu dicatat, untuk BNN, efisiensi anggaran tidak dilakukan. Karena Presiden punya cita-cita Astacita ketujuh dan program prioritas keenam ini menjadi salah satu strategi presiden untuk penguatan anggaran,” tegas Kepala BNN, Jumat (14/2/2025).
Kepala BNN menyebut, efisiensi anggaran sebagai bentuk kebijakan presiden yang memastikan anggaran yang kurang sesuai dengan pembangunan dialokasikan atau dialihkan kepada proyek-proyek lainnya.
“(Efisiensi anggaran) ini logis saja, karena semua pembangunan,” ujar Kepala BNN.
Menurut Kepala BNN, BNN masih tetap bisa bergerak di tengah efisiensi anggaran, walaupun kondisi tersebut membuat pihaknya membuat skala prioritas.
“Saat ini kami harus memprioritaskan yang mana program yang harus didahulukan, diprioritaskan,” kata Kepala BNN.
Ia menekankan BNN dalam bertugas melaksanakan program yang memiliki dampak luas. Bukan pekerjaan yang kualitatif, tetapi bekerja secara kualitas.
“Satu kegiatan bisa menyelesaikan problem semuanya,” ujar Kepala BNN.
Sebelumnya diberitakan, BNN terkena efisiensi anggaran sebesar Rp998 miliar dalam restrukturisasi anggaran tahun 2025, sebagaimana tindak lanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBD dan APBD Tahun Anggaran 2025.
(ndt/hn/nm)