melaksanakan Napak Tilas ke Monumen Polwan Republik Indonesia yang berdiri megah di Jalan Jendral Sudirman, Kota Bukittinggi, Jumat (20/08/2021).
Dalam kegiatan tersebut turut mendampingi
Tim Polda Sumbar serta Kapolres Bukittinggi AKBP. Dody Prawiranegara, S.H., S.I.K., M.H.
Tugas Pusat Sejarah (Pusjarah) Polri sendiri ialah membina dan menyelenggarakan fungsi penelitian, dokumentasi atau pencatatan, edukasi, pengkajian, pengkoleksian benda-benda bersejarah Polri, penyediaan literatur, dan penghargaan atau penghormatan terhadap pegawai pada Polri
Brijen Pol. Apriastini Baktibugiansri K, S.I.K sekaligus yang menjabat sebagai Pakor (Perwira Koordinator) Polwan Republik Indonesia menjelaskan, sejarah Polwan memang diawali dari Kota Bukittinggi. Dari kota inilah, enam wanita terpilih yang menjadi perintis Polwan pertama di Indonesia, maka dari itulah Monumen Polwan Esti Bhakti Warapsari didirikan di Kota Bukittinggi.
"Kegiatan tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, pembinaan tradisi menjelang hari jadi ke 73 Polwan Republik Indonesia selalu melaksanakan napak tilas. Untuk mengingat kembali sejarah (polwan)," ucap Kapusjarah Polri.
Jenderal Bintang Satu ini juga mengatakan bahwa kedatangan dirinya bersama beberapa rombongan ini mewakili Polwan seluruh Indonesia menggelar napak tilas ke Monumen Polwan.
'Tentunya ini menjadi kebanggaan Polwan, dan juga kebanggaan masyarakat Kota Bukittinggi karena disini merupakan Kota wisata. Karena disinilah lahirnya cikal bakal Polwan," ucap Brigjen Pol Apri.
Ditambahkan, biasanya dalam melakukan napak tilas ini dilakukan dengan berjalan kaki dari Polres Bukittinggi menuju Monumen Polwan. Namun karena pandemi Covid-19, hal tersebut tidak dilakukan pada tahun ini. "Karena pandemi dan PPKM, jadi kami langsung kesini (monumen polwan)," pungkasnya.