Tribratanews.polri.go.id - Mataram. Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Mohammad Iqbal mendapat suntikan vaksin Covid-19 untuk dosis kedua. Penyuntikan vaksin Covid-19 itu dilakukan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mataram, NTB, Kamis (28/1).
Kapolda menegaskan tidak merasakan apa pun saat disuntik maupun setelah penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Tiongkok, itu.
"Alhamdulillah, saya tidak merasakan apa-apa. Yang kedua tadi, pada saat penyuntikan dan setelahnya, juga tidak ada rasa apa-apa," ujar Irjen Pol. Iqbal usai menerima suntik vaksin Covid-19 dosis kedua di RS Bhayangkara Mataram.
Kapolda merasa kondisi tubuhnya makin bugar setelah mendapatkan dosis vaksin kedua ini. Begitu juga dengan kondisi kesehatan mental yang kian meningkat.
"Saya merasa makin sehat, mungkin secara psikologis saya makin bahagia," ungkap mantan kepala Divisi Humas Mabes Polri, itu. Karena itu, Irjen Iqbal menilai vaksinasi ini sebagai salah satu upaya jitu dalam menekan angka penyebaran Covid-19.
Kapolda pun meminta masyarakat tidak khawatir dengan vaksinasi Covid-19.
"Saya makin percaya, insyaallah sebentar lagi mata rantai penyebaran Covid-19 bisa diputus. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir," terang teman seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini. Namun demikian, jenderal bintang dua ini tetap mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap menjaga dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Kabid Dokkes Polda NTB Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim mengatakan dosis kedua vaksin ini untuk mengaktivasi sel memori tubuh dalam membentuk antibodi. Namun demikian, Erwin mengatakan periode waktu terbentuknya antibodi seseorang belum bisa ditentukan setelah mendapatkan vaksin karena sel memori yang dibentuk tiap orang berbeda-beda. "Namun suntikan kedua ini yang mengaktivasi. Setelah ini dia berinteraksi membentuk sel memori sehingga membaca ada virus Covid-19. Sistem pertahanan tubuhnya sudah jauh lebih baik," kata Erwin. Lebih lanjut Erwin menegaskan vaksin ini bukan berfungsi sebagai penangkal Covid-19, melainkan bekerja layaknya sistem pertahanan bagi tubuh.
Seseorang yang terpapar Covid-19 itu, jelasnya, karena imunitas tubuhnya lemah dan atau akumulasi virus di dalam tubuh masih rendah.
"Di mana pun kemungkinan terpapar tetap ada. Cuma setelah divaksin, risiko untuk fatal dia jauh berkurang. Kuncinya tetap 5C, cukup istirahat, cukup olahraga, cukup gizi itu bagian seluruh sistem pencegahan Covid-19," ujarnya.
py/bq/hy