Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si., menerangkan bahwa aksi unjuk rasa merupakan salah satu hal yang disorot dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Guna mengurangi aksi unjuk rasa dan memfasilitasi para demonstran, Kapolda berinisiatif untuk membangun satu tempat yang dinamakan Taman Demokrasi.
"Di tahun 2022, Polda Metro Jaya akan menghadirkan Taman Demokrasi. Ini semua untuk meningkatkan indeks demokrasi di ibu kota. Jadi, mereka yang ingin melakukan unjuk rasa perlu mendapatkan tempat dan ruang. Kami akan FGD dan siapkan ruang," jelas Kapolda saat acara rilis akhir tahun Polda Metro Jaya, Kamis (30/12/2021).
Mantan Kapolda Jawa Timur itu juga sempat membeberkan bahwa pihaknya telah memilih sejumlah lokasi untuk dijadikan Taman Demokrasi. Ia berharap, melalui Taman Demokrasi, dapat tercipta kondisi yang aman untuk warga Jakarta.
"Ada beberapa titik yang disepakati, mereka yang mau unjuk rasa ya silakan disana. Di masa pandemi ini, semoga tercipta Jakarta yang damai, adem, serta bisa saling menhargai kebebasan berpendapat," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda kemudian mengungkap terdapat 1.261 aksi demonstrasi yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Paling banyak terjadi pada bulan Maret 2021.
"Isu yang turut menjadi sorotan ialah unjuk rasa, sebanyak 1.261 aksi terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Terendah di Juli, tertinggi di Maret. Karena Juli itu terjadi peningkatan Covid-19," pungkas Jenderal Bintang Dua itu.
(my/bq/hy)