Tribratanews.polri.go.id – Surabaya. Bertempat dilapangan apel Mapolda Jawa Timur (Jatim), Sebanyak 150 personel Korps Brimob Polri yang melaksanakan BKO ke Polda Jatim dalam rangka perbantuan penanganan Covid-19 akhirnya selesai melaksanakan tugasnya. Kapolda Jatim, Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta Karo-Karo, S.I.K., S.H., M.H., memimpin pelepasan 150 personel tersebut dan memberikan penghargaan serta ucapan terimakasihnya atas dedikasi personel Korps Brimob Polri tersebut.
Jawa Timur mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada personil BKO Korps Brimob Polri, yang bertugas di jajaran Polda Jatim. Yang telah ditempatkan di Polres Bangkalan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Sampang, Lamongan dan Madiun. Yang wilayahnya terjadi peningkatan penyebaran Covid-19.
“BKO Korps Brimob Polri di Polda Jatim ini dalam rangka membantu penanganan Pandemi Covid-19 di Polda Jatim,” jelas Kapolda Jatim.
Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan bahwa sebanyak 150 personel Korps Brimob Polri, telah melaksanakan tugas dengan sangat baik. Sehingga masyarakat merasakan manfaat dan tugas yang telah diberikan.
“Perlu diketahui sebelumnya, di wilayah Bangkalan pada awalnya masyarakat masih belum banyak memahami prokes, namun saat ini telah terjadi sistem penanganan yang baik. Kemudian awalnya dilakukan penyekatan di Jembatan Suramadu. Namun digeser dengan PPKM Mikro ke Kecamatan dan desa sehingga sistem Tracing dan Testing berjalan dengan baik,” terang Kapolda Jatim.
Apa yang dilakukan oleh Koprs Brimob didukung oleh masyarakat, namun jika masyarakat bisa lebih instens dan lebih memahami dan mengetahui dan ikut membantu melaksanakan prokes akan jauh lebih baik, maka penanganan Covid-19 juga bisa lebih baik.
“Pesan saya, sudah banyak pasien Covid-19 yang meninggal, masih banyak yang sakit. RS, perawat dan dokter masih bekerja dengan keras, mari masyarakat patuhi prokes, pakai masker, jauhi kerumunan, jaga jarak, cuci tangan dan hindari kegiatan yang tidak penting, dan kita harapkan bersama sama angka aktif Covid-19 dapat menurun, sehingga perekonomian Jawa Timur kembali bangkit,” jelas kapolda Jatim.